Mohon tunggu...
Firda AmeliaNoor
Firda AmeliaNoor Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lets share our journey through the words

Keep writing

Selanjutnya

Tutup

Trip

Berwisata sebagai Muslim di Kyoto, Jepang

23 Juli 2021   20:52 Diperbarui: 27 Juli 2021   13:01 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Selanjutnya, penyediaan makanan halal atau halal food bagi para wisatawan muslim juga menjadi faktor yang sangat penting. Menikmati makanan asli Jepang adalah salah satu yang terpenting karena wisatawan dapat merasakan cita rasa asli dan menjadikan hal itu sebagai sesuatu yang baru dan tidak terlupakan. Di stasiun Kyoto, terdapat sebuah toko yang menjual wagyu atau daging sapi khas Jepang yang disajikan dengan bentou atau set kotak makan. Berada di pintu keluar arah barat, wisatawan muslim dalam merasakan nikmatnya menyantap wagyu tanpa khawatir apakah ini halal atau tidak, karena di tempat ini sudah mempunyai sertifikat halal.

  • Nishiki Market : Halal Sushi

Selain wagyu yang mendapatkan sertifikat halal, wisatawan muslim juga dapat menikmati sushi yang menjadi makanan paling populer di luar Jepang. Sushi adalah olahan yang umumnya berbentuk bulat yang berupa nasi dengan ditambah berbagai macam lauk di dalamnya. Sushi juga sering didapati berupa nasi dengan irisan ikan mentah yang segar di atasnya. Makanan ini sangat populer karena cita rasanya yang unik dan memiliki tampilan yang indah. Berlokasi di Nishiki Market atau sebuah pasar yang menyediakan beraneka ragam barang dan makanan khas Kyoto, sushi ini juga mendapatkan sertifikat halal dan dapat ditemukan di toko bernama “Sushi Time”.

  • Berwisata ke Kiyomizudera atau Kuil Kiyomizui

Para wisatawan yang ingin merasakan situs bersejarah dan juga tempat-tempat menarik yang berada di Kyoto dapat pergi ke Kiyomizudera atau kuil Kiyomizu. Kuil ini sangatlah terkenal di dunia karena keindahan alam sekitarnya dan arsitektur kuil yang kental dengan unsur shinto nya. Kuil yang berada di atas gunung Otowa ini menawarkan berbagai keindahan dan unsur kejepangan yang sangat menyegarkan mata.

  • Restoran dan Ruang Ibadah di Sekitar Kuil Kiyomizu

Saat berkunjung ke daerah sekitar kuil Kiyomizu, wisatawan muslim difasilitasi dengan tempat beribadah yang berada di dalam restoran halal. Selain dapat menyicipi hidangan yang ada, wisatawan muslim dibuat nyaman dengan tersedianya ruang untuk ibadah ini. Berada di tengah-tengah lalu-lalang para turis yang berdatangan ke Kyoto, Curry Club Ruu Kiyomizudera Ninenzaka menjadi pilihan terbaik bagi para wisatawan muslim yang ingin bersantap dengan tenang tanpa harus khawatir mengenai letak tempat untuk beribadah.

Oleh karena itu, Jepang sebagai negara dengan penyedia tempat wisata sangat memperhatikan kebutuhan dan kenyamanan para wisatawan yang berkunjung dari berbagai negara, salah satunya wisatawan yang menganut agama islam. Kebutuhan khusus seperti makanan halal dan penyediaan tempat ibadah akan menunjang keseharian wisatawan saat berkunjung ke Jepang, khususnya ke Kyoto. Kyoto yang kental akan terjaganya kebudayaan tradisional, menjadi daerah yang paling ingin dikunjungi dan untuk itulah pemerintah dan penyedia fasilitas ataupun tempat- tempat wisata setempat memikirkan yang terbaik untuk para calon pengunjung mereka, khususnya bagi para wisatawan muslim.

Berkunjung ke Kyoto merupakan keinginan yang ingin dicapai oleh semua orang, khususnya bagi para pecinta kejepangan. Untuk itulah wisatawan muslim harus menyiapkan terlebih dahulu berbagai macam kebutuhan yang akan mendukung kenyamanan selama berwisata. Ketersediaan layanan dan fasilitas yang ada dapat memudahkan para wisatawan muslim dalam berkeliling tempat-tempat wisata di Kyoto.

Terimakasih dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para muslim yang ingin mengunjungi Kyoto suatu hari nanti.

SUMBER REFERENSI BAHAN TULISAN

1

fooddiversity.today

matcha-jp.com

Yamagata, A. (2019). Perceptions of Islam and Muslims in Contemporary Japan. New Voices in Japanese Studies

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun