Mohon tunggu...
Firda Afkarina
Firda Afkarina Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Menulis bukan untuk terkenal tapi lebih kepada keabadian Dalam konten ini saya berfokus pada penulisan berita, artikel ringan, hingga tips dan trick yang dikemas secara singkat dan mudah dipahami

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Angin Sore di Makam Pahlawan Raden Wijaya Blitar

24 Oktober 2023   11:02 Diperbarui: 24 Oktober 2023   11:07 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang/Pintu Utama Makam Pahlawan Raden Wijaya Blitar (Sumber: dokumentasi pribadi)

Agar tidak terlihat kaku dan sunyi karena suasana sore yang semakin mencekam, petugas makam berusaha banyak menceritakan awal mula dia bisa bekerja sebagai petugas makam.

Ada satu momen menarik untuk aku bahas dalam cerita ini. Di dalam makam Pahlawan Raden Wijaya Blitar ini terdapat sebuah tugu yang dilengkapi dengan bendera merah putih. Tugu tersebut bernama tugu potlot.

Penamaan tugu potlot diambil dari bentuk tugu yang menyerupai potlo. 

Sejarah tugu ini cukup menarik untuk diceritakan, tetapi fokus pembahasan kali ini lebih menjorok pada sejarah makam pahlawan Raden Wijaya Blitar.

Kakiku terus melangkah pada suatu tempat, hingga berada di titik ujung makam yang sudah tidak terawat dan dipenuhi rumput.

Aku sendiri tidak sadar, kenapa aku tiba-tiba ada di tempat ini. Seolah tempat ini ingin menujukkan keberadaannya.

Sungguh aku dibuat kaget dengan apa yang aku lihat.

Karena diluar prediksi, aku menemukan banyak botol bekas minuman.

Aku langsung menanyakan hal tersebut kepada petugas makam. Otakku langsung bertanya-tanya, "kok bisa ditempat sakral ini ada barang tersebut?".

Petugas makam pun langsung menjawab bahwa banyak anak-anak muda yang datang ke makam pada hari libur. Kemungkinan besar mereka yang membawanya. Tutur petugas makam tersebut.

"karena jam kerja kita hanya dari senin sampai sabtu saja mbak, selain itu kita tidak bertugas menjaga makam"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun