Iklan Gilet Goal
Seorang pria yang memiliki jambang dan kumis yang banyak diwajahnya mendatangi tukang cukur . Dia meminta kepada tukang cukur tersebut untuk dicukur dengan Gilet Goal.
BIU : Bang…! Tolongin aye dong!
BI(1) : Heh…!
BIU : Uuuuh…! Brewok angker dipiara!
BI(1) : Heh…!
Nr (l) : Cukur sampai habis, cukur habis hadiahnya
BI(2) : Wah…! Dapat mobil kijang, nih!
BIU : Bang…bang…! Coba deh! Cukur pakai ini bang!
Nr (l) : Beli Gilet Goal bertanda khusus!
Gosok bungkusnya, dan menangkan hadiah langsung.
Makin sering menggosok, makin besar kesempatan menangnya.
Gilet Goal, tahan betul tajamnya!
BIU : E…! Penonton! Buruan!
Pada contoh peristiwa tutur dalam iklan Gilet Goal di atas terlihat adanya penggunaan campur bahasa. Penggunaan tersebut terdapat pada kata Aye dan kata dipiara. Kata Aye merupakan kata non baku dari Saya. dan penggunaan kata dipiara seharusnya dipelihara. Komunikasi dalam iklan tersebut menggunakan pendekatan bahasa daerah Betawi sebagai segmentasi wilayah Ibukota Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H