Mohon tunggu...
Azzahro Firdaus
Azzahro Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Jurusan Bimbingan dan konseling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Karakter dalam Kurikulum K13 Menjawab Tantangan di Era Milenial

2 Juni 2022   19:20 Diperbarui: 2 Juni 2022   19:24 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003, Pasal 3 UUSPN menjelaskan: "Peranan pendidikan nasional adalah mengembangkan kompetensi dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan dirancang untuk mempersiapkan potensi peserta didik menjadi pribadi yang cakap. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, inovatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab"

Pendidikan karakter sudah tidak asing lagi saat ini, dan penanaman nilai-nilai yang menjadi ciri khas seseorang sudah berlangsung sejak zaman dahulu. Namun seiring dengan perkembangan zaman, maka perlu ditanamkan kembali nilai-nilai tersebut dalam wadah kegiatan pendidikan setiap pengajaran. Penanaman nilai-nilai tersebut dimasukkan (embeded) dalam rencana pelaksanaan pembelajaran dengan maksud agar dapat tercapai sebuah karakter yang saat ini kian memudar.Tiap mata palajaran memiliki nilai tersendiri yang akan ditanamkan dalam diri peserta didik. Hal ini disebabkan adanya keutamaan fokus dari tiap mata pelajaran yang mempunyai karakteristik yang berbeda Menurut Sukmadinata (2004 : 150)

Pendidikan karakter merupakan bagian penting dalam membentuk generasi yang berkualitas dengan dukungan para pelaku pendidikan, pemerintah, pendidik, pendidik, orang tua dan masyarakat siswa untuk pendidikan karakter yang efektif. Selain itu, dalam menghadapi perkembangan teknologi dan komunikasi, siswa membutuhkan guru yang profesional.

Pendidikan karakter dikembangkan untuk menjawab tantangan lembaga pendidikan abad 21 mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, baik formal maupun nonformal, meliputi visi, misi, tujuan, kurikulum, materi, metode dan jalur, pendidikan tenaga pendidik, sarana prasarana, manajemen dan evaluasi dll.

Kurikulum 2013 sangat berbeda dengan pendidikan yang diterapkan pada masa lalu Jika dulu siswa adalah pendengar pasif, duduk dengan tenang, pembelajaran sekarang mendorong keterampilan analitis, kreatif, reflektif dan aktif. Kebijakan ini ada karena dunia saat ini menghadapi krisis karakter yang merajalela dengan kejahatan, seperti korupsi, topik yang menggugah pikiran. Hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya penekanan pada character building pada kurikulum sebelumnya. Oleh karena itu, kurikulum 2013 yang mempertimbangkan perilaku positif dan pembentukan akhlak mulia diharapkan dapat menjadi jawaban atas krisis karakter yang terjadi saat ini, serta mengembangkan individu-individu yang dapat bersaing secara sehat di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun