Aku berbisik kepada musim kemarau yang belum pulang.
Bahwa debu dan kerikil masih bertahan untuk mengusik perihal sunyi.
Di bawah cakrawala yang membara, bayangan kau semakin tampak.
Sebab, keheningan ini menghantarkan pemantik rindu.
Terkadang jelmaan rindu ini hanya meruncingkan bibirku dikala sendu.
Maka, aku ingin gemericik deras menepis banyangan kau.
Akan kah kau menyematkan rindu untuk ku?
-fap.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!