Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum (MINU) Unggulan Sukorejo merupakan salah satu madrasah favorit di kota Bojonegoro, khususnya bagi warga Nahdliyyin. Hari ini, Sabtu (21/12/2024) pembelajaran semester ganjil tahun pelajaran 2024/2025 ditutup dengan kegiatan "Gelar Karya P5 dan Bazar Kuliner Nusantara".
Kegiatan yang dibagi menjadi dua sesi pertemuan ini dirangkai dengan launching buku antologi cerita pendek "Mutiara Literasi MINU Unggulan" karya para peserta didik yang mengikuti ekstrakulikuler Karya Tulis Anak.
Kegiatan yang dibuka secara langsung oleh Ketua LP Ma'arif Cabang Bojonegoro, Syaifuddin Asyhari,M.Pd. tersebut juga dihadiri oleh Pengurus BP3MNU Nurul Ulum, H. Ni'am Uddin, Achmad Nur Aminuddin, S Ag, M.M., dan Pengawas Madrasah Kecamatan Bojonegoro, H. Miftachus Sholichin, M. Pd.I., Drs.Zainuddin Agus Arif.
Kegiatan gelar karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan bazar kuliner nusantara MINU Unggulan Sukorejo kali ini mengusung tema tentang kearifan lokal Bojonegoro. Setiap kelas membuat hasta karya yang berkaitan dengan kearifan lokal pesona budaya Bojonegoro. Kemudian peserta didik juga belajar mengenai teknik marketing dalam jual beli. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya kreativitas dan mandiri pada peserta didik, serta memberikan pembelajaran mengenai kewirausahaan.
"Alhamdulillah hari ini adalah momentum bagi kita untuk melestarikan kearifan lokal budaya bangsa, serta sekaligus launching buku antologi cerpen karya anak-anak yang luar biasa," ungkap Kepala MINU Unggulan Sukorejo, Binti Fuadiyah, S.Pd.I.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala MINU Unggulan Sukorejo yang akrab disapa ustadzah Diyah juga mengapresiasi kepada para peserta didik yang telah menghasilkan karya tulis fiksi. Menurutnya, budaya literasi sangat penting untuk dilestarikan sejak dini, supaya anak-anak tidak mengalami kecanduan gawai dan mengganggu konsentrasi belajarnya.
"Terima kasih juga kami sampaikan kepada para wali murid dan seluruh staf pengajar yang telah berpartisipasi dan tampil beda pada hari ini dengan mengenakan baju adat dari berbagai daerah dalam rangka mengenalkan dan juga melestarikan budaya bangsa kepada anak-anak tercinta," pungkasnya.