Iklan telah berubah di era digital dari sekadar iklan tradisional menjadi pengalaman yang disesuaikan khusus untuk setiap pengguna. Bisnis sekarang dapat menargetkan pelanggan dengan akurat berdasarkan perilaku dan minat online mereka berkat iklan digital yang didukung oleh teknologi seperti big data dan algoritma. Meskipun inovasi ini mempercepat proses pemasaran dan konsumsi, perhatian yang lebih hati-hati harus diberikan pada bagaimana hal ini mempengaruhi perilaku masyarakat dan budaya konsumsi instan.Â
Kenaikan pembelian impulsif adalah salah satu tren yang paling mencolok. Pelanggan dapat membeli produk atau layanan dengan satu klik tanpa memikirkannya terlebih dahulu. Platform jejaring sosial dan e-commerce sering kali menggabungkan pengalaman pengguna dengan iklan untuk membuat hal-hal tampak menarik dan mudah diakses. Penjualan kilat, diskon mendadak, dan iklan "hanya hari ini" adalah beberapa contoh taktik yang memanfaatkan FOMO untuk membuat orang melakukan pembelian terburu-buru.Â
Karena mereka membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan, banyak orang berakhir dalam tekanan keuangan. Selain itu, karena meningkatnya keinginan akan barang-barang konsumen sering kali menyebabkan pemborosan dan penggunaan berlebihan sumber daya alam, budaya konsumsi instan ini juga merusak prinsip-prinsip kesadaran lingkungan.Â
Perlindungan konsumen, terutama bagi generasi muda yang paling rentan terhadap pengaruhnya, adalah alasan mengapa mendesak untuk menangani efek iklan digital. Generasi ini dibesarkan dalam lingkungan digital di mana iklan sering kali disisipkan ke dalam materi yang mereka tonton, seperti media sosial, video, dan ulasan influencer, daripada muncul sebagai iklan.Â
Pelanggan yang kurang memiliki literasi digital yang memadai lebih rentan terhadap manipulasi karena mereka tidak dapat membedakan antara iklan berbayar dan konten organik. Selain itu, tekanan sosial untuk memenuhi ideal hidup tertentu yang disebabkan oleh paparan iklan yang terus-menerus dapat menyebabkan stres atau bahkan masalah kesehatan mental.Â
Solusi untuk menuju ekosistem iklan yang lebih bertanggung jawabÂ
1. Peningkatan literasi digital konsumenÂ
2. Regulasi yang ketat terhadap iklan digitalÂ
3. Mendorong perusahaan untuk bertanggung jawabÂ
4. Meningkatkan kesadaran lingkungan dalam konsumsi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H