Mohon tunggu...
Firda Tania
Firda Tania Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

SDM PNS Berkualitas Rendah?

1 Juni 2015   10:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:24 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Berawal dari pertanyaan seorang teman tentang perbedaan kualitas pelayanan kesehatan antara rs swasta dengan rs pemerintah yang dijawab sederhana oleh seorang guru besar panutan saya, “coba kamu lihat saja bagaimana proses seleksi masuknya?” Diskusi lanjutannya sudah bisa ditebak, bagaimana seorang PNS bisa menitipkan keluarganya, dan seterusnya. Hal ini akan berlanjut ke kinerja pegawai yang bersangkutan, karena tidak adanya kompetensi yang memadai sampai tidak adanya “sense of belonging” terhadap institusinya, yang akhirnya mengakibatkan berapa lama pun pegawai itu bekerja, dia dan apapun yang dia lakukan dalam pekerjaannya tidak akan pernah maju.

Perkataan beliau sebenarnya bukan hal yang baru saya dengar, bahkan sudah seperti lagu lama yang selalu terngiang di telinga saya. Yang selalu mengusik hati kecil saya adalah jika memang sudah seburuk itu image PNS di mata semua orang, tak adakah satu orang pun di Negara ini yang ingin mengubahnya? Yang ingin menjadikan Negara ini lebih baik? Bukan hanya menghujat habis-habisan kebobrokan mental bangsa ini, tanpa sedikitpun keinginan berkontribusi memperbaikinya.

Sistem seleksi ala keluarga kini sudah menjadi hal yang sangat jarang sejak sistem penerimaan e rekrutmen diberlakukan. Pernah seorang teman mengadu dihari pertamanya bekerja sebagai PNS, pertanyaan “kamu bawaan siapa?” bertubi-tubi diluncurkan kepadanya. Sekalipun ia menjawab jujur bahwa ia masuk tanpa koneksi siapapun dan tanpa bayaran serupiah pun, tetap saja mereka sulit percaya. Sungguh rendah sekali penilaian orang terhadap kualifikasi yang dimiliki dirinya, bahkan dihari pertama ia menginjakkan diri dikantornya. Bahkan teman-teman dekatnya pun berkomentar "Aduh, sayang sekali ya orang seperti kamu jadi PNS" sambil menghela napas panjang. Tapi untungnya hal itu tidak memadamkan semangatnya berjuang, justru sejak saat itu dia merasa tertantang untuk menunjukkan kepada mereke bahwa ia bisa bekerja dengan sebaik-baiknya.

Upaya perbaikan sebenarnya telah dilakukan oleh pemerintah selaku perekrut SDM PNS, mulai dari penerimaan e rekrutmen sampai lelang semua jabatan eselon. Sekarang sudah bukan jamannya lagi mendewakan senioritas ataupun kedekatan dengan atasan. Meskipun muda jika memang berkualitas dan mampu menduduki suatu jabatan, terbukti dengan lolos seleksi lelang eselon, merekalah yang akan terpilih. Wawasan luas jelas merupakan prasyarat pasti untuk itu, dilengkapi dengan soft skills lain yang mendukung. Harusnya para pejabat eselon baru ini akan jadi suatu pembeda dimasa mendatang karena mereka memperoleh jabatan tersebut hanya karena mereka berkualitas tinggi, bukan karena bantuan orang lain. Mengubah suatu sistem yang sudah bercokol begitu lama di dunia PNS memang tidak mudah, tapi berilah kesempatan bagi mereka membuktikannya, berikan kesempatan bagi mereka menunjukkan kualitasnya agar tidak ada lagi pukul rata; SDM PNS berkualitas rendah. Mari Bekerja!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun