Pengertian Bermain Peran
Bermain peran adalah bermain dengan menggunakan imajinasi atau khayalan yang menggunakan bahasa atau berpura-pura bertingkah laku seperti benda, situasi, dan bidang tertentu yang di dunia nyata tidak pernah dilakukan. Oleh sebab itu, bermain peran melibatkan dunia khayalan anak. Metode ini sangat cocok untuk diterapkan pada pendidikan anak usia dini karena dengan khayalan atau imajinasi anak masih baik untuk dikembangkan. Sugihartono (2007: 83) menjelaskan bahwa metode bermain peran merupakan metode pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan peserta didik dengan cara memerankan tokoh.
Tujuan Bermain PeranÂ
Tujuan bermain peran adalah agar anak-anak dapat bersosialisasi, bernegosiasi dan saling mendukung dengan orang lain. Bernegosiasi merupakan hal yang penting bagi anak mengingat anak selalu berinteraksi dengan orang lain. Bermain peran dapat dapat meningkatkan perkembangan fisik, kognitif, emosional, bahasa, dan sosial anak.
Manfaat Bermain PeranÂ
Bermain peran memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1) Keterampilan berbahasa
Bermain peran meningkatkan kemampuan berbahasanya, karena bermain pura-pura, anak-anak melatih pemahaman dari bahasa lawan bicaranya dan belajar bergiliran memainkan perannya. Keterampilan seperti ini penting dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak.
2) Keterampilan sosial
Keterampilan sosial bisa didapat dari anak yang berpura-pura menjadi orang lain, yaitu dengan berinteraksi dan bekerjasama dengan temannya. Keterampilan sosial ini penting bagi anak untuk persiapan masuk sekolahnya..
4) Meningkatkan kecerdasan