Mohon tunggu...
Firasat Nikmatullah
Firasat Nikmatullah Mohon Tunggu... Editor - @el.kafir

Aku adalah apa yang kamu pikirkan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asal Usul Panggilan 'Gus': Dari Tradisi Hingga Status Sosial

7 Desember 2024   21:51 Diperbarui: 7 Desember 2024   22:00 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi para anak kiai yang dipanggil Gus di pondok pesantren. [Foto: Kompas.com/Wikipedia]

Hei, gaes dan mbaksis!

Siapa di sini yang belum pernah dengar panggilan 'Gus'? Di Indonesia, terutama di kalangan Nahdlatul Ulama (NU), panggilan ini sudah sepopuler tahu bulat yang digoreng dadakan, lima ratusan, anget-anget!

Tapi, pernah nggak sih kalian penasaran dari mana asal-usul panggilan 'Gus' ini dan siapa aja yang layak dapat panggilan ini?

Sejarah dan Asal-usul Panggilan 'Gus'

Jadi, konon kabarnya, panggilan 'Gus' ini berasal dari bahasa Jawa 'bagus', yang artinya 'baik' atau 'tampan'.

Di dunia pesantren, panggilan ini diberikan kepada putra kiai atau pemimpin pesantren sebagai bentuk penghormatan. Kiai itu kayak selebritis di dunia pesantren, dihormati banget karena ilmunya yang se-luas laut.

Jadi otomatis, putra-putranya yang diharapkan bakal meneruskan ilmunya diberi panggilan 'Gus'. Warisan nama, guys, bukan warisan utang.

Sejak pesantren pertama kali berdiri di Jawa, panggilan 'Gus' ini sudah ada. Bukan sekadar nama panggilan, tapi juga simbol status sosial dan harapan bahwa sang anak bakal melanjutkan perjuangan ayahnya di dunia keagamaan.

Dan tahu nggak? Panggilan ini ternyata punya efek magis di lingkungan sosial mereka. Anak kiai tanpa panggilan 'Gus' kayak sayur tanpa garam, kurang greget!

Siapa Saja yang Layak Dipanggil 'Gus'?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun