Tapi, gara-gara banyak praktik money politics dan kurang transparansi, akhirnya sistem diubah jadi pemilihan langsung.
Nah, sekarang kita ditawarin balik ke sistem lama lagi. Kira-kira ini solusi atau malah problem baru ya?
Selain itu, Jazilul juga bilang kalau pemilihan gubernur lewat DPRD itu sejalan dengan semangat otonomi daerah.
Katanya, otonomi daerah itu sebenarnya di tingkat kabupaten/kota, jadi pemilihan langsung cukup di level itu aja. Gubernur kan cuma koordinator pusat dan daerah aja.
Efek Domino di Dunia Politik
Usulan ini jelas bukan omong kosong. Kalau benar diterapkan, perubahan ini bisa memicu efek domino di dunia politik Indonesia.
Biaya pemilihan yang mahal bisa ditekan, tapi apakah ini akan menjamin pemilihan yang lebih berkualitas? Masih jadi pertanyaan besar.
Pemilihan oleh DPRD juga bisa bikin anggota DPRD lebih aktif dan bertanggung jawab. Mereka jadi punya peran lebih besar dalam milih pemimpin daerah yang kompeten.
Tapi, ingat, risiko politik uang bisa balik lagi. Jangan sampai kita balik ke masa di mana politik uang jadi rajanya.
Pandangan Masyarakat
Kalau kita tanya ke masyarakat, pasti pendapatnya beda-beda. Ada yang setuju karena ngerasa pemilihan langsung itu boros.