Mohon tunggu...
Firasat Nikmatullah
Firasat Nikmatullah Mohon Tunggu... Editor - @sekjend.kafir

Aku adalah apa yang kamu pikirkan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pemilihan Gubernur Berbiaya Tinggi, PKB Usul Gubernur Dipilih DPRD: Solusi atau Kontroversi?

3 Desember 2024   23:25 Diperbarui: 3 Desember 2024   23:36 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi surat suara pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. [Foto: Instagram/Story Rakyat]

Tapi, gara-gara banyak praktik money politics dan kurang transparansi, akhirnya sistem diubah jadi pemilihan langsung.

Nah, sekarang kita ditawarin balik ke sistem lama lagi. Kira-kira ini solusi atau malah problem baru ya?

Selain itu, Jazilul juga bilang kalau pemilihan gubernur lewat DPRD itu sejalan dengan semangat otonomi daerah.

Katanya, otonomi daerah itu sebenarnya di tingkat kabupaten/kota, jadi pemilihan langsung cukup di level itu aja. Gubernur kan cuma koordinator pusat dan daerah aja.

Efek Domino di Dunia Politik

Usulan ini jelas bukan omong kosong. Kalau benar diterapkan, perubahan ini bisa memicu efek domino di dunia politik Indonesia.

Biaya pemilihan yang mahal bisa ditekan, tapi apakah ini akan menjamin pemilihan yang lebih berkualitas? Masih jadi pertanyaan besar.

Pemilihan oleh DPRD juga bisa bikin anggota DPRD lebih aktif dan bertanggung jawab. Mereka jadi punya peran lebih besar dalam milih pemimpin daerah yang kompeten.

Tapi, ingat, risiko politik uang bisa balik lagi. Jangan sampai kita balik ke masa di mana politik uang jadi rajanya.

Pandangan Masyarakat

Kalau kita tanya ke masyarakat, pasti pendapatnya beda-beda. Ada yang setuju karena ngerasa pemilihan langsung itu boros.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun