Wah, kebayang nggak tuh, menteri yang kerjaannya main game online? Kocak banget, tapi itulah kenyataannya, seminggu ini penuh dengan imajinasi liar.
Hari keempat, mulai ada yang frustrasi. "Kapan sih teleponnya datang?" Sementara yang lain mulai adaptasi, menganggap ini cuma prank atau sensasi belaka.
Tapi tetap saja, setiap kali ada bunyi telepon, jantung rasanya mau copot. Bahkan, ada yang saking penasaran, sampai-sampai setiap kali telepon berdering, langsung teriak, "Istana ya?".
Hari kelima, pemerintah akhirnya buka suara. "Harap bersabar, pengumuman resmi akan segera disampaikan." Pengumuman? Wah, makin bikin penasaran aja.
Semua orang mulai berspekulasi lagi, kali ini dengan teori-teori yang lebih liar dan lebih heboh. Bahkan, ada yang sampai bikin polling di media sosial tentang apa isi telepon itu nanti.
Ada yang vote "reshuffle", ada juga yang vote "penunjukan pejabat baru". Hasilnya? Gak jelas, sama kayak spekulasinya.
Hari keenam, beberapa orang mulai capek dan pasrah. "Ah, mungkin cuma prank kali ya," begitu kata beberapa orang.
Tapi, tetap saja, ada yang masih setia menunggu. Setiap kali telepon berbunyi, deg-degan gak pernah hilang.
Sementara itu, di media sosial, meme-meme tentang telepon Istana makin bertebaran. Mulai dari meme kocak sampai meme serius, semuanya bikin suasana makin pecah.
Hari ketujuh, akhirnya telepon yang ditunggu-tunggu itu datang juga. "Selamat pagi, ini dari Istana Presiden. Kami ingin memberitahukan bahwa Anda diundang ke acara penghargaan nasional minggu depan".
Waduh, ternyata cuma undangan acara penghargaan? Meskipun tidak se-spektakuler yang dibayangkan, tetap saja, seminggu ini berhasil bikin semua orang mengalami roller coaster emosi.