Pada suatu hari, anak laki-laki terbangun dari tidurnya karena sakit kepala dan dia terkejut saat melihat dirinya di cermin karena terdapat tanduk yang tumbuh dikepalanya.
"Apa itu?" "Katanya dia bertanduk" "Ya ampun dia itu monster!" kata cemoohan dari orang-orang di sekitarnya. Anak laki-laki itu sangat takut dengan pandangan orang-orang terhadap dirinya.
Anak laki-laki itu memutuskan untuk bersembunyi ke tempat yang sepi dan gelap serta tidak ada seorang pun di sana, ia terus berlari sampai ia menghilang ke dalam terangnya cahaya.
Di tempat yang terang itu, ia bertemu dengan seorang anak laki-laki lain yang bersayap. "Tanduk kamu indah" kata anak laki-laki bersayap tersebut. Anak laki-laki bertanduk tersenyum.Â
Kemudian kedua anak laki-laki itu saling mengenali satu sama lain dan mereka tidak sendiri lagi. Anak laki-laki bertanduk bertemu dengan anak laki-laki bersayap yang memiliki rasa sakit yang sama sehingga mereka saling mengerti dan membuat tanduk yang tadinya dibenci, ditakuti, dan membuat mereka malu menjadikan tanduk tersebut sebagai 'mahkota'. Mereka adalah anak laki-laki yang spesial.
Pesan yang disampaikan pada cerpen tersebut adalah bahwa kita harus menjadikan kekurangan sebagai sumber kekuatan terbesar yang bisa menjadi kelebihan. Beranilah untuk menjadi lebih baik lagi dan percaya diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H