Mohon tunggu...
Firanda Alsami
Firanda Alsami Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemerdayaan Perempuan dalam Pekerjaan

10 Maret 2024   22:00 Diperbarui: 10 Maret 2024   22:21 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

FIRANDA ALSAMI

06151282227052

PENDIDIKAN MASYARAKAT

Pemerdayaan perempuan dalam pekerjaan merujuk pada upaya untuk memberikan peran yang lebih kuat dan kesempatan yang setara bagi perempuan di dunia kerja. Ini melibatkan serangkaian tindakan dan kebijakan yang dirancang untuk mengatasi ketidaksetaraan gender dan memberikan perempuan akses penuh terhadap peluang, tanggung jawab, dan sumber daya di lingkungan.

  Pemberdayaan perempuan dalam pekerjaan adalah kunci Dalam aspek mencapai kesetaraan gender dan pembangunan berkelanjutan. Pada dunia kerja  Perempuan sering kali mendapatkan gaji yang lebih rendah dibandingkan dengan rekan pria yang memiliki kualifikasi dan tanggung jawab yang sama. Diskriminasi gaji dapat menghambat kemajuan ekonomi perempuan dan merugikan keadilan gender.  Beberapa perempuan mungkin mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan yang berkualitas atau melanjutkan pendidikan mereka karena faktor-faktor seperti norma sosial, kemiskinan, atau budaya yang membatasi kesempatan pendidikan bagi perempuan.

 Adanya stereotip gender dan praktek diskriminatif dalam seleksi karir dapat menghambat perempuan untuk mendapatkan peluang karir yang setara dengan rekan pria, hal ini dapat menghambat pengembangan keterampilan dan kemajuan karir perempuan. Perempuan seringkali kurang diwakili dalam posisi kepemimpinan dan pengambilan keputusan. Hambatan ini dapat berupa stereotip, kebijakan perusahaan yang tidak mendukung, atau norma sosial yang menghambat kemajuan perempuan ke posisi kepemimpinan. Beberapa sektor pekerjaan memiliki risiko tinggi terhadap pelecehan seksual atau kekerasan terhadap perempuan. Ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak aman dan dapat menghambat partisipasi perempuan dalam angkatan kerja.

 Banyak perempuan mengalami tekanan untuk mengelola peran ganda sebagai pekerja dan ibu rumah tangga. Kurangnya dukungan dalam hal perawatan anak dan pekerjaan rumah tangga dapat menjadi hambatan bagi partisipasi perempuan dalam dunia kerja.  Perempuan mungkin menghadapi kesulitan dalam mengakses sumber daya ekonomi seperti pinjaman, tanah, atau modal usaha. Ini dapat menghambat kemampuan perempuan untuk memulai atau mengembangkan usaha mereka sendiri. Beberapa masyarakat masih mengikuti norma budaya yang membatasi perempuan untuk bekerja di luar rumah atau mengejar karir tertentu. Norma-norma ini dapat menghambat pilihan karir perempuan dan merugikan potensi ekonomi mereka. Penting untuk terus mendorong kesetaraan gender, mengatasi hambatan ini, dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pemberdayaan perempuan dalam berbagai bidang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun