Mohon tunggu...
Shafira Halmahera
Shafira Halmahera Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Dari Pulau-pulau ke Inovasi: Perjalanan Indonesia menuju Komunikasi Tanpa Batas

4 Oktober 2023   16:00 Diperbarui: 4 Oktober 2023   16:06 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Model Rangkaian Jaringan Komunikasi Data (Foto:Suka Dunia NET) 

Di era digital yang semakin maju, konektivitas dan komunikasi yang handal menjadi faktor kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan konektivitas sosial. Di Indonesia, sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau dengan tantangan geografis yang beragam, kemajuan dalam teknologi komunikasi sangat penting. Dalam konteks ini, artikel berjudul "IRS-enabled NOMA Communication Systems: A Network Architecture Primer with Future Trends and Challenges," yang diterbitkan dalam jurnal "Digital Communications and Networks (DCN)" pada tahun 2023 oleh Haleema Sadia, Ahmad Kamal Hassan, Ziaul Haq Abbas, Ghulam Abbas, Muhammad Waqas, dan Zhu Han, menjadi bacaan yang sangat relevan dan menarik.

Saat ini, Indonesia tengah berusaha untuk memperluas dan meningkatkan jaringan komunikasinya, dengan fokus khusus pada mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan memastikan bahwa informasi dan layanan tersedia di seluruh negeri. Inilah sebabnya mengapa artikel ini begitu menarik. Ketika berbicara tentang teknologi komunikasi di Indonesia, penting untuk memahami bahwa kita menghadapi tantangan yang unik. Keanekaragaman geografis yang luar biasa, dengan ribuan pulau tersebar di seluruh kepulauan Indonesia, menegaskan pentingnya artikel ini dalam konteks Indonesia. Artikel ini membuka peluang besar untuk meningkatkan konektivitas dan akses ke layanan komunikasi di daerah-daerah terpencil yang sebelumnya sulit dijangkau melalui infrastruktur konvensional.

Salah satu kontribusi utama dari artikel ini adalah pembahasan tentang konsep NOMA. Non-Orthogonal Multiple Access (NOMA) adalah teknologi mutakhir yang memungkinkan pengalokasian sumber daya komunikasi kepada pengguna yang berbeda dengan cara yang tidak konvensional. Dengan kata lain, beberapa pengguna dapat menggunakan frekuensi, waktu, dan kode yang sama secara bersamaan. Bagi Indonesia, yang mengalami pertumbuhan penggunaan data yang pesat, konsep ini bisa menjadi solusi penting untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.

Selain itu, artikel ini menjelajahi penerapan IRS (Intelligent Reflecting Surfaces) dalam jaringan komunikasi. Ini adalah konsep yang menarik, terutama dalam konteks geografis yang beragam di Indonesia. Dengan IRS, permukaan cermin pintar dapat digunakan untuk mengarahkan sinyal komunikasi secara efisien. Hal ini berarti tantangan seperti gangguan sinyal di daerah pegunungan, hutan, atau wilayah lain yang sulit dijangkau dapat diatasi.

Penting untuk dicatat bahwa artikel ini tidak hanya memberikan wawasan teoritis, tetapi juga membahas aplikasi praktis dari konsep-konsep ini. Dalam konteks Indonesia, di mana akses ke layanan komunikasi seringkali terhambat oleh masalah infrastruktur, konsep-konsep ini dapat membawa perubahan revolusioner.

Sebagai contoh, di banyak daerah pedesaan Indonesia, sinyal komunikasi seringkali lemah atau tidak stabil. Dengan penerapan IRS, kualitas sinyal dapat meningkat secara signifikan, memungkinkan penduduk di daerah-daerah ini mendapatkan akses yang lebih baik ke layanan komunikasi. Hal ini berpotensi untuk meningkatkan akses ke layanan kesehatan, pendidikan, dan peluang ekonomi di wilayah-wilayah yang sebelumnya terisolasi.

Selain itu, konsep-konsep ini juga dapat membantu meningkatkan efisiensi energi dalam jaringan komunikasi. Di Indonesia, di mana akses ke listrik belum merata di seluruh wilayah, efisiensi energi menjadi sangat penting. Dengan menggunakan IRS untuk mengarahkan sinyal dengan lebih baik, energi dapat dihemat, memastikan bahwa infrastruktur komunikasi tidak memberatkan sumber daya yang sudah terbatas.

Selanjutnya, artikel ini juga membahas integrasi teknologi ini dengan jaringan 5G dan jaringan masa depan yang dikenal sebagai "Beyond 5G" (B5G). Hal ini sangat relevan mengingat bahwa Indonesia juga tengah bersiap untuk memperkenalkan teknologi 5G. Konsep-konsep yang dibahas dalam artikel ini dapat membantu memastikan bahwa Indonesia tidak hanya mengadopsi teknologi 5G, tetapi juga mengoptimalkannya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Di sebuah negara yang menghadapi banyak tantangan dalam hal konektivitas dan komunikasi, seperti Indonesia, artikel ini membawa semangat baru dalam mengatasi masalah-masalah ini. Artikel ini membuka pintu untuk berpikir kreatif tentang bagaimana teknologi komunikasi dapat mengubah kehidupan dan meningkatkan akses ke layanan penting di seluruh Indonesia.

Selain itu, artikel ini juga mengakui tantangan-tantangan yang perlu diatasi. Di Indonesia, masalah regulasi dan manajemen spektrum perlu dipertimbangkan dengan cermat. Dalam konteks penerapan teknologi seperti IRS dan NOMA, perlu ada kerjasama antara pemerintah, operator telekomunikasi, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan bahwa teknologi ini dapat diimplementasikan dengan sukses.

Pada akhirnya, artikel ini tidak hanya tentang teknologi komunikasi. Ini adalah cerita tentang bagaimana teknologi dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan mengintegrasikan konsep-konsep seperti IRS dan NOMA dalam infrastruktur komunikasi, Indonesia dapat melangkah maju dalam mengatasi tantangan konektivitas yang unik di negara ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun