Mohon tunggu...
Fira Deyanti
Fira Deyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kaitan Tipologi Belajar dengan Cara Kerja Otak

5 November 2023   19:07 Diperbarui: 5 November 2023   19:08 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tipologi belajar atau yang dikenal dengan ilmu tentang tipe belajar siswa sangat beragam. Tipe belajar mengacu pada cara siswa dalam belajar dengan cara yang mereka kuasai.  Hamzah menyatakan bahwa ada tiga tipe belajar, yaitu: gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik.

Gaya belajar visual, seperti kata visual yang kita ketahui yaitu sesuatu yang cenderung pada penglihatan, maka cara belajar ini pun tidak lain berupa cara belajar yang senang menggunakan indra penglihatan. Untuk gaya belajar auditorial, dia lebih cenderung menggunakan indra pendengarannya. Sementara gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar yang memerlukan adanya interaksi fisik.

Ketiga gaya belajar yang berbeda, tentu dimiliki oleh siswa dengan berbeda-beda pula, karena sulit dipercaya jika siswa yang tergabung dalam satu kelas memiliki karakter dan gaya belajar yang sama. Oleh karena gaya belajar siswa yang berbeda, maka muncullah tantangan pada pendidik tentang bagaimana cara menyampaikan ilmu kepada siswa yang memiliki perbedaan gaya dalam menerima pelajaran.

Lantas, bagaimana cara agar ilmu itu sampai pada siswa? Apakah dengan melakukan ketiga gaya belajar tersebut? Atau jika hanya salah satu gaya saja, apakah sampai ilmu tersebut?. Di sini,  jawabannya akan dikaitkan dengan cara bekerja otak, yang mana otak itu memiliki tiga proses dalam menerima suatu informasi atau ilmu hingga sampai pada ingatan.

Proses pertama adalah membuka pintu otak, dalam artian siswa menerima atas apa yang akan diberikan oleh pendidik. Bagaimana cara agar siswa mau menerima? Adalah mebuat sesuatu yang menarik terlebih dahulu, seperti membuka pelajaran dengan teka-teki tentang apa yang akan dipelajari, atau memberi penerangan tentang alasan mengapa siswa harus mengetahui pengetahuan yang akan diberikan oleh pendidik.

Setelah siswa dapat menerima atas apa yang disampaikan pendidik, maka pengetahuan itu akan sampai pada otak kiri. Apakah sampai otak kiri saja? Tidak, karena data yang ada dalam ingatan tersimpan pada otak kanan. Bagaimana cara agar bisa memindahkan pengetahuan dari otak kiri ke otak kanan? Adalah melalui RAS. Cara RAS bekerja adalah dengan fokus, antusias, dan nyaman. Jadi selama pendidik menjelaskan dan memberikan pengetahuan, seorang siswa harus melakukan tiga hal tersebut agar pengetahuan bisa sampai pada otak kanan (tempat data terkumpul/ diingat)

Proses terakhir adalah sampai pada otak kanan, tetapi data atau pengetahuan meski sudah sampai pada otak kanan atau tempat berkumpulnya data, tetap saja tidak menjadi jaminan bahwa pengetahuan tersebut akan kekal  diingat, lantaran selain pengetahuan tentu banyak sekali data-data yang secara otomatis akan tersimpan pada otak kanan tersebut. Caranya bagaimana agar data tersebut bisa diingat terus-menerus? Adalah dengan menghidupkan data base menggunakan BIR (Believe, Impression, Repetition)

Jika ketiga proses tersebut sudah berhasil dilakukan, bahkan siswa benar-benar menerapkan cara BIR, maka dengan mudah pengetahuan akan sampai pada siswa dan diingatnya. Meski pun dengan satu gaya saja, pada siswa yang beragam gaya belajarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun