Pendahuluan
Puncak kejayaan muslim adalah pada  masa dinasti Abassiyah dibawah kepemimpinan khalifah Harun ar-Rasyid. Pada mulanya pemikiran islam mempunyai  dua pola pemikiran yaitu pola pemikiran tradisional yang berkembang menjadi pola  sufistis, yang mana pola ini sangat memperhatikan aspek batiniyah dan akhlak manusia.
Selanjutnya yaitu pola pemikiran rasional yang sangat memperhatikan pengembangan intelektual dan penguasaan material. Kedua pola pemikiran ini berpadu dan saling melengkapi.
Namun dibawah kepemimpinan al-Ma’mun, bangsa islam mulai meninggalkan pola pikir rasional dan hanya menggunakan pola pikir sufistis. Karena bangsa islam saat itu lebih mementingkan kehidupan batin yang memiliki tujuan akhirat dan mulai meninggalkan perkembangan dunia material.
Pembahasan
Islam mengalami puncak kemajuan disebabkan karena islam menguasai ilmu pengetahuan dan filasafat dengan kuat. Islam juga menganjurkan kepada pemeluk agamanya untuk selalu berpikir dengan akal maupun budinya yangmana hal tersebut manjadi salah satu sarana agar mendapatkan ilmu pengetahuan.Â
Dan juga dalam ayat Al-Qur’an maupun hadist Rasulullah banyak mengandung ajakan menggunakan akalnya untuk berpikir dan mempelajari kenyataan yang berada di alam semesta ini.(Husaini, 2013)
Pada zaman pertengahan pada abad ke 12 peradaban islam mulai mengalami kemunduraan. Faktor kemunduran islam yaitu dilatar belakangi oleh kebudayaan islam yang pertumbuhannya di Arab, pada masa perkembangannya mulai tersisihkan oleh unsur persia dan turki.Â
Tak hanya itu ilmu dan kebudayaan islam juga sudah bersifat tidak menyeluruh, hanya terbatas di istana kerajaan yang menyebabkan kemerosotan ilmu dan kebudayaan islam dalam perdaban islam.
Pada masa ini, islam yang pada mulanya memiliki pola sufistis dan rasional yang saling melengkapi dan menyempurnakan. Namun setelah dunia barat mulai mengembangkan pola pemikiran rasional, islam perlahan meninggalkan pola pemikiran rasional tersebut dan hanya menggunakan pola pemikiran sufistis dan hanya berfokus pada kebatiniyahan dan mengabaikan materi duniawi. Maka disini bisa dikatakan bahwa islam mengalami kemunduran dalam ilmu pengetahuan dan filsafat.(Nasbi, 2016)
Dampak dari meninggalkan pemikiran rasional yang menyebabkan kemunduran filsafat yaitu daya pemikiran generasi penerus hanya akan statis, tidak mampu untuk memiliki kreasi pengetahuan baru sehingga ilmu pengetahuan berkembang secara lambat.dan juga menyebabkan katidakmampuan untuk mengatasi permasalahan baru yang dihadapi maupun yang akan dihadapi sebab perkembangan zaman yang semakin capat.