Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarokatu
Saya Fira Amaliah Ramadhani Rasyad dari GB 10 Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin
Menurut Goodenaw, Sense of belonging ialah rasa penerimaan, merasa termasuk atau terlibat, dihargai dan mendapat dorongan dari orang lain dan lingkungannya, serta perasaan bahwa dirinya adalah seorang yang termasuk dalam bagian yang penting dan berharga dalam aktifitas maupun kehidupan berkelompok.Â
Kebutuhan sense of belonging atau rasa memiliki dianggap sebagai motivasi dasar manusia serta kontrak yang penting untuk semua aspek psikologi. Adapun kebutuhan tersebut berupa keinginan individu untuk membentuk hubungan sosial dan menghindari gangguan dalam hubungan serta individu memiliki kebutuhan untuk menjalin interaksi positif dengan orang lain. Interaksi yang dimaksud seperti kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain.
        Sense of belonging memiliki tiga aspek utama yang menjadi dasar pembentukan SOBI (Sense Of Belonging Instrument) yaitu:
- Valued Invorement (dihargai dan keterlibatan) yaitu pengalaman seseorang dalam perasaan dihargai, diperlukan atau dibutuhkan serta perasaan yang diterima.
- Fit (sesuai) merupakan karakteristik yang di miliki seseorang itu telah sesuai dengan sistem ataupun lingkungan dimana dirinya berada.
- Antecedent atau pencetus hadirnya rasa ingin memiliki. Antecedent ini terdiri dari 3 yaitu energy for involvement (kekuatan untuk merasakan ketertarikan), potential of shared or complementary characteristics (potensi untuk berbagi atau melengkapi karakter), serta potential and shared of complementary (potensi dan hasrat untuk memaknai suatu ketertarikan).
Nah karena adanya sense of belonging kali ini saya akan menjelaskan mengenai sense of belonging mahasiswa angkatan 2019 Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin. Angkatan 2019 Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin memiliki nama angkatan yang biasa disebut "DEXIGEN" yang memiliki kepanjangan "Daredevils Exist From A Great Motivation" yang artinya "Pemberani Yang Muncul dari Motivasi Yang Besar".Â
Angkatan 2019 Farmasi UNHAS ini memiliki kurang lebih 128 mahasiswa(i) yang berasal dari berbagai macam daerah yang berada di Indonesia dan memiliki karakter yang berbeda-beda.Â
Karena memiliki karakter yang berbeda-beda sehingga pada awal mereka bertemu mereka agak susah untuk menjalin komunikasi. Hal ini menjadi pelajaran bagaimana mereka bisa membangun sense of belonging  di dalam angkatan mereka. Setiap ada mahasiswa baru pasti akan dilaksanakan pembinaan atau pengkaderan di fakultas. Di fakultas Farmasi UNHAS pembinaannya itu ada 4 tahap yaitu pra-resep, resep, pra-pdkmf, dan pdkmf.
Perangkat angkatan 2019 fakultas Farmasi UNHAS yaitu ketua angkatan bernama Kansul Hair Sadi, Wakil ketua angkatan bernama Muh. Zacky, Sekretaris bernama Jenae Kamba, dan Bendahara Taffya Salsabil. Perangkat angakat ini sangat berperan dalam pembinaan kami, karena dari perangkat mereka mendapatkan informasi mengenai pembinaan dan saat mereka juga mengalami masalah yang membela angkatannya adalah perangkatnya. Setelah beberapa hari dan bulan serta menjalani pembinaan fakultas di tahap pra-resep, mahasiswan(i) angkatan 2019 ini bisa akrab dan mengenal satu sama lain.Â
Di pembinaan ini mereka selalu bersama-sama seperti makan sama-sama, setelah makan mereka sama-sama membersihkan sampah-sampah bekas makanan mereka, setelah itu mereka lanjut untuk shalat berjamaah. Setiap pembinaan juga mereka di beri Scott Emulsion yang biasa disebut "scoty" sambil makan roti dan di sela-sela pembinaan juga sering di adakan games-games. Mereka juga saling mengingatkan dan saling membantu menyelesaikan tugas-tugas pembinaan. Karena adanya kebiasaan ini membuat kita sangat akrab. Dalam pembinaan ini mereka diajarkan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, bagaimana mereka menyelesaikan suatu masalah, serta mereka diajarkan bagaimana berpikir kritis. Nah dari situ dapat di lihat kebersamaan mereka dalam menyelesaikan masalah serta kekompakan mereka dalam berdiskusi.
Sebelum lanjut ke tahap resep, mereka latihan item-item seperti item drama, dance, paduan suara, medley, duet dan penari latar, drama bisu, tari, dan vokal grup. Dari sini mereka merasakan kebersamaan mereka setiap latihan baik itu latihan per-item maupun latihan gabungan. Selain latihan item, mereka juga bekerja sama dalam melengkapi alat-alat yang akan dibawa ke tempat resep.Â