Mohon tunggu...
Fira Indah Rahmawati
Fira Indah Rahmawati Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

(katanya) pendiem | BERJILBAB | tim penggembira Komunitas Blogger Bojonegoro | suka nyampah di http://naviraa.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Skripsi?

16 Juli 2013   19:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:27 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1373978502322646017

Yang sudah sarjana, tentu sudah pernah merasakan sensanya mengerjakan SKRIPSI kan? Saya baru kali ini sodara-sodara. Trus rasanya gimana? Ya begini, campur-campur. Semangat iya, deg-degan iya, jenuh iya, males juga iya. Kebetulan pas saya lagi nulis postingan ini hati saya sedang merasakan kegalauan yang luar biasa. Gimana nggak? Pendaftaran sidang sudah akan dimulai minggu depan tapi DP alias Dosen Pembimbing saya tak kunjung bisa ditemui. Misterius memang orangnya. Suasana hatinya juga sama kayak saya, campur-campur. Kadang baik, kadang sengaja ngejatuhin argumen, kadang semangat, kadang juga galak dan pernah suatu hari saya bimbingan itu tidak satu patah katapun yang beliau ucapkan. Ngeri nggak sih?

Sidang yang menurut jadwal digelar akhir bulan ini adalah sidang gelombang terakhir. Artinya, kalo saya tidak bisa mengikuti sidang akhir bulan ini, maka ya sudahlah, alamat semester saya bakal nambah jadi 9.

Hari ini, harusnya jadi hari terakhir saya konsultasi soal bab terakhir skripai saya. Tapi ternyata lagi-lagi beliau tidak bisa ditemui.

Wallahu a'lam. Saya nggak tau apa Tuhan rencanakan untuk hidup saya. Saya masih memahami kalau mungkin sidang saya harus ditunda semester depan karena memang saya baru memulai skripsi ini satu bulan yang lalu dan masih butuh analisis yang lebig mendalam lagi. Tapi masalahnya, apa orang tua saya juga memahaminya? Saya pikir tidak. 5 tahun yang lalu waktu saya mau lulus SMA pun begitu. Mungkin sebuah kelulusan, sebuah prosesi wisuda atau apalah itu bukanlah menjadi akhir dari perjuangan seseorang dalam menggapai kesuksesannya. Tapi hal ini akan menjadi kado yang indah bagi kedua orang tua saya setelah 5 tahun yang lalu saya sempat mengecewakan mereka. Dan mungkin peristiwa itu tidak termaafkan sampai sekarang. Niat saya baik, saya cuma pengen membahagiakan mereka ya Allah... Mudahkanlah segala urusan hamba...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun