Aku diam di keramaian
Di kala kalbu tertutup debu
Seikat senyuman hilang sudah
Hanya tinggal segenggam duka
Ku berlari jauh mencari jawaban
Namun tak tahu pertanyaan apa yang sedang ku pertanyakan
Langkah ku terhenti
Hilang jalan yang telah ku jejaki
Aku terpaku...
Terdiam...
Melihat samudera luas terhampar di hadapanku...
Hanya rakit kecil kumuh yang bertanggah
Kuat kah itu untuk ku
Menemaniku mengayungi samudera nan luas ini
Apakah aku sanggup??
Apakah aku mampu menghadapi samudera itu??
Segelintir pertayaan muncul dalam benakku,
Aku tetap tak yakin...
Namun aku tidak dapak kembali ke belakang
Semua hitam gelap...
Tuhan tolong diriku menyakinkannya
Hidup ini terasa hambar
Rapuh....
Aku lelah....
Hati ku tercabik...
Pikiran ku kacau..
Lepaskan saja tali rakit itu agar bisa membawa ku
Jauh...jauh dari tempat ku...
Jauh...tanpa arah...
Jauh... meninggalkan masa lalu ku
Jauh....dari apapun
Aku ingin sendiri menghabiskan hidupku
Di atas rakit kecil kumuh itu
Merasakan damai dalam jiwa
Namun rusuh dalam pikiranku
Bawalah aku ke tempat abadimu
Di atas rakit kumuh ini
Ku persembahkan hidup ku
Di keabadian kehidupan sesungguhnya
Fira
11:35
29/7/2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H