Mohon tunggu...
Fiqri Maulana
Fiqri Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Hobi Memikirkan masa depan diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerja Keras Bu Siti untuk Terus Menyambung Hidup Demi Keluarganya

16 Januari 2024   03:05 Diperbarui: 16 Januari 2024   03:11 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hiruk-pikuk kota Bandung yang berada di gang sempit Cibeunying Kidul, Terdapat hidup Seorang Pembantu bernama Bu Siti. Bu Siti adalah seorang pembantu harian yang bekerja di rumah tangga di kota besar. Dia  memiliki suami,  tetapi suami menjadi pengangguran karena di PHK di pekerjaannya. Dia juga tidak memiliki kerabat atau teman yang bisa membantunya. Dia hanya mengandalkan gajinya yang sangat kecil untuk menghidupi Keluarganya, 

Setiap hari, Bu Siti berusaha keras untuk bekerja sebaik-baiknya di rumah-rumah majikannya. Dia tidak peduli dengan lelah, dan sakit. Dia tidak peduli dengan rasa lapar, haus, atau dingin yang sering dia rasakan. Dia hanya peduli dengan Keluarganya, yang selalu menunggunya di rumah kontrakan yang sempit. 

Bu Siti selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk Keluarganya. Namun, Bu Siti tahu bahwa hidupnya tidak akan mudah. Dia tahu bahwa dia sudah tua dan lemah. Dia tahu bahwa dia sudah sakit-sakitan dan sering demam. Dia tahu bahwa dia tidak bisa selamanya bekerja sebagai pembantu harian. Meskipun hidup dalam keterbatasan, Bu Siti memiliki tekad yang kuat untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya. Kegembiraan anak-anaknya menjadi energi tambahan pak Maryadi yang membuatnya bertahan melalui segala tantangan. Rumah kecil itu bukan hanya tempat berteduh, tetapi juga arena kebahagiaan yang sejati.

Bu Siti dengan semangat menjelaskan ceritanya nya sebagai pembantu  Ia bercerita bahwa setiap usaha yang dia lakukan akan membuahkan hasil, "Rezeki mah timana we A" ucap Bu Siti sambil tersenyum bahagia. Pak Adun juga bercerita, walaupun usahanya terus Ia lakukan tetapi hasilnya tidak selalu memuaskan.

"Paling sebulan teh dapet 300-500 ribu, di anggo kanggo meser beas sareng keluarga a" yang artinya, paling juga sehari dapet 300-500rb, langsung dipake buat beli beras buat keluarga." Ucap Bu Siti.

Namun Bu Siti Selalu Melakukan yang terbaik demi keluarganya agar bisa membahagiakan keluarganya, Dan juga Bu siti Menjelaskan dengan pendapatannya yg kecil menurutnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya tetapi bu siti tetap mensyukuri apa yang di dapat nya dalam bekerja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun