Mohon tunggu...
Fiqri Firdaus
Fiqri Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Lika-liku Pembelajaran Online atau Daring Pada Masa Pandemi Covid-19

29 Desember 2021   13:49 Diperbarui: 29 Desember 2021   14:18 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di masa pandemi covid 19 yang saat ini melanda negara Indonesia memberikan dampak di semua bidang, Salah satunya di bidang pendidikan. Pendidikan adalah hal yang penting bagi perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia. Berbagai negara khususnya Indonesia mengambil kebijakan berupa penutupan semua sekolah di berbagai wilayah karena adanya pandemi covid 19. Dengan kebijakan penutupan sekolah ini sehingga muncul yang nama nya pembelajaran online atau daring.

Pasti semuanya sudah sangat kenal lah dengan yanhg namanya daring atau pembelajaran online. Apalgi pada masa pandemi seperti ini, baik dari SD, SMP, SMA, dan bahkan mahasiswa pun semua terkena dampaknya. Dengan adanya pandemi yang terjadi maka muncullah ide pembelajaran online/daring. Dulu sebelum pandemi banyak orang yang berkata ah kapan libur atau libur nya kurang lama tetapi sekarang bisa dilihat semuanya terbalik, banyak siswa-siswi yang lebih suka pembelajaran tatap muka (PTM) dari pada daring. 

Dari pembelajaran daring ini pasti terdapat plus minus nya. Dari segi plus nya baik dari guru maupun siswa tidak perlu jauh-jauh pergi ke tempat pembelajaran, tetapi semuanya bisa dilakukan di mana saja baik dirumah maupun diluar rumah.

Sedangkan dari segi minusnya menurut saya sangat banyak sekali, seperti banyak dari para siswa yang menjadi malas-malasan dalam pembelajaran online, seperti saat pembelajaran online malah ditinggal maen, cuma numpang absen, dan masih banyak lagi

Kita ambil satu contoh yang menjadikan pembelajaran itu kurang efektif, banyak siswa-siswi yang tidak paham akan pelajaran yang dimaksud dan akhirnya apa yang terjadi banyak siswa yang tiba-tiba lulus atau naik kelas tapi pelajaran dikelas sebelumnya tidak paham sama sekali cuma bisa jawab haah atau iyha, ibarat perumpamaan masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Apa lagi pada anak-anak SD, yang umumnya pengetahuan nya masih sangat kurang. Hal ini menyebabkan  kurang nya akhlak pada anak-anak masa sekarang. Yang di mana harusnya anak-anak yang masih kecil harus lebih di didik pada akhlak dan adabnya tetapi di karenakan pembelajaran yang masih berbasis online atau daring menjadikan kurangnya guru yang peran nya sebagai panutan tidak bisa mencontoh kan secara langsung sehingga menjadikan anak-anak kurangnya pengalaman

Dan dalam hal lain masalah ini juga membebani orang tua masing-masing siswa. Yang seharusnya orang tua pekerjaan mendidik anaknya dirumah dan menafkahi menambah pekerjaan orang tua seperti membantu mengerjakan tugas, membantu memahamkan anak-anaknya tentang pelajaran pelajaran yang seharusnya itu menjadi kewajiban guru. Dan sampai sekarang ini masih menjadi problematika dalam pembelajaran daring ini.

Maka dari itu dalam pembelajaran daring ini guru harus lebih kreatif dalam mengaplikasikan pembelajaran, misal dengan adanya game di akhir dll. Dan alangkah baiknya pembelajaran ini di kembalikan ke pembelajaran tatap muka (PTM) agar ilmu ilmu yang telah di berikan tidak terbuang sia-sia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun