Ir. H. Aburizal Bakrie, yang juga akrab dipanggil Bakrie, Ical, atau ARB (lahir di Jakarta, 15 November 1946; umur 67 tahun), adalah pengusaha Indonesia yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar sejak 9 Oktober 2009. Ia pernah menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dalam kabinet yang sama, namun posisinya berubah dalam perombakan yang dilakukan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 5 Desember 2005.
Mengingat Aburizal Bakrie adalah calon presiden yang diusung partai GOLKAR,ini membuat saya tertarik untuk mencoba membaca gerak tubuh dari beliau, sumber yang saya gunakan adalah video perbincangan Aiman dan Aburizal Bakrie disalah satu acara KOMPAStv.
Pada saat perbincangan antara Aiman dan Aburizal Barkrie terlihat tangan dari Aburizal Bakrie disilangkan pada sela-sela jarinya dengan badan yang pasif tidak memberikan gerakan apapun itu diartikan bahwa pada saat tersebut Aburizal Bakrie masih mencoba untuk menutup diri karena beliau masuk kedalam suasana yang masih baru yang membuat timbul kebingungan dan beliau belum menguasai keadaan yang ada.
Ketika Aburizal Bakrie mengatakan “kan ARB itu, Aburizal Bakrie” terlihat tangan beliau mulai bermain sekaligus memberikan memberikan senyuman, hal ini bias diartikan Aburizal Bakrie mulai mencoba untuk melepaskan ketegangan dan kebingung yang dialami ketika perbincangan dimulai ini bertujuan untuk agar beliau mampu menguasai keadaan.
Pada saat Aburizal Bakrie mengatakan “itu semua diambil dari ceramah-ceramah saya” terlihat tangannya sudah aktif bermain dengan alami, ini bias diartikan bahwa beliau sudah mampu melepaskan ketegangannya dan beliau sudah mampu menguasai keadaan yang ada.
Pada saat perbincangan antara Aiman dan Abu Rizal Bakrie direstoran terlihat jelas ada kerutan vertical diatas pangkal hidung dari Aburizal Bakrie, Herman Strehle dalam buku Meinen, Gesten Und Gebarden mengatakan “kerut-kerut tegak lurus pada dahi, diatas pangkal hidung. Memberikan kesan adanya pemusatan energy, kekuatan atau kesan adanya kemauan”, dengan itu bisa dikatakan pada kesempatan perbincangan kali ini Aburizal Bakrie terlihat lebih antusias dengan adanya kemauan yang besar untuk berbincang dengan Aiman.
Ketika Aburizal Bakrie mengatakan “tidak ada yang disiapkan, yang ada dikantong jalankan saja” terlihat wajah dari Aburizal Bakri mengalihkan pandangannya, dalam hal ini pandangan beliau tidak kepada lawan bicaranya namun malah mengarahkan pandangannya pada arah yang sebaliknya, ini bisa diartikan ada usaha menghindar atau mau menutup-nutupi sesuatu. Pada situasi ini ada rasa ketidak sukaan beliau pada pertanyaan yang dilontarkan kepadanya.
Pada saat perbincangan didalam mobil dan Aburizal Bakrie mengatakan “ibu itu mengandung kita 9 bulan 10 hari”, terlihhat tangan kiri dari Aburizal Bakrie berpegangan dan tangan kirinya pasif disimpan pada tempat duduk beliau, ini bisa diartikan adanya ketegangan, terancam atau kebingungan pada kondisi yang ada sehingga tangan beliau yang berpegangan bias dikatakan sebagai usaha untuk mencari perlindungan.
Pada perbincangan didalam mobil kali ini terlihat Aburizal Bakrie menumpangkan kakinya, Herman Strehle dalam buku Meinen, Gesten Und Gebarden mengatakan “menumpangkan kaki pada waktu duduk dapat kita lihat pada mereka yang percaya diri, orang yang merasa lebih tinggi, atau yang merasa sederajat dengan orang sekelilingnya”, dalam hal ini bisa dikatakan beliau merasa percaya diri dan merasa sederajat dengan orang yang ada disekelilingnya.
Sumber : http://www.youtube.com/watch?v=B9pZIUo-qf8
Buku Meinen, Gesten, Und Gebarden karangan Herman Strehle
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H