Mohon tunggu...
ANAK ALAM INDONESIA
ANAK ALAM INDONESIA Mohon Tunggu... -

MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS JAYABAYA yang sedang belajar ILMU PERNYATAAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bahasa Tubuh yang Diperhatikan Dalam Wawancara Kerja

11 Mei 2014   04:43 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:38 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Wawancara kerja dilakukan pada saat proses recruitment pekerja baru pada suatu perusahaan atau instansi pemerintah tertentu, wawancara kerja dilakukan untuk mencoba mencari individu yang paling cocok dengan pekerjaan yang tersedia pada perusahaan atau instansi pemerintah tertentu. Hal ini dilakukan dengan mencoba melakukan observasi langsung dengan metode Tanya jawab terhadap pelamar yang bertujuan untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai subjek, demi menilai apakah subjek cocok menjadi pekerja dengan pekerjaan yang ada atau tidak, hal ini idealnya dilakukan oleh seorang Psikolog.

Mungkin bagi para pekerja pada suatu perusahaan atau instansi pemerintah tertentu hal ini merupakan hal yang biasa, karena mereka sudah memiliki pengalaman dalam menghadapi wawancara kerja, namun bagi individu tertentu terutama yang belum pernah melamar kerja hal ini menjadi sebuah momok yang menakutkan, karena belum memiliki pengalaman sebelumnya dalam menghadapi hal ini.

Bagi orang awan mungkin bertanya-tanya mengenai hal apa saja kah yang diperhatikan dalam sebuah wawancara kerja, berikut saya akan coba menguraikan sedikit tentang hal-hal yang diperhatikan atau dirasa menjadi penentu kesuksesan seseorang dalam menghadapi wawancara kerja.Apa yang saya akan uraikan ini adalah hasil wawancara saya kepada 2 orang yang memiliki profesi sebagai pewawancara kerja, mereka adalah Dra. Lydia Indira Mpsi dan Drs. Widura I.M Msi, keduanya juga merupakan dosen Fakultas Psikologi Universitas Jayabaya Jakarta.

Dra. Lydia Indira Mpsi, mengatakan bahwa salah satu yang diperhatikan terhadap pelamar kerja adalah kecerdasan, kecerdasan tersebut bisa kita lihat dengan melakukan test kecerdasan pada pelamar tersebut, namun dalam wawancara kecerdasan pelamar pun bisa terlihat dari bagaimana dia bicara saat menjawab pertanyaan yang saya berikan, dengan berbicara yang nyambung, tenang tidak tegang serta dengan bahasa tubuh yang menyakinkan dan tata bahasa yang mudah dimengerti, kita bisa menyimpulkan bahwa pelamar tersebut memiliki kecerdasan yang cukup baik.

Bicara dengan pembawaan tenang dan tidak dalam kondisi tegang bisa kita lihat dari gerak tubuhnya yang meliputi, tangan yang bermain secara alami mengikuti irama kalimat yang sedang diucapkan, dan tatapan wajah menghadap kearah lawan bicara.

Selain kecerdasan masih banyak hal lain yang diperhatikan dalam wawancara kerja, salah satunya adalah prestasi, baik prestasi pada masa pendidikannya, prestasi diperusahaan tempat iya bekerja sebelumnya atau prestasi dibidang organisasi. Sebagai contoh, misalkan pelamar tersebut pernah menjadi ketua Senat dimasa saat iya kuliah, ini sudah menunjukan paling tidak sudah memiliki kemampuan leadership dengan demikian dapat diasumsikan bahwa pelamar tersebut sudah memiliki kepercayaan diri. Dan kemampuan leadership (kepemimpinan) serta kepercayaan diri juga merupakan hal penting yang diperhatikan ketika wawancara kerja berlangsung. Kemampuan leadership dan kepercayaan diri yang terlihat pada gerak tubuhnya pada saat wawancara meliputi, ketika memasuki ruangan wawancara pelamar kerja berjalan dengan tubuh tegak, wajah yang menghadap kedepan/menghadap kearah pewawancara kerja, cara pelamar tersebut memposisikan tubuh pada saat duduk dan dari kuat atau lemahnya pelamar tersebut berjabat tangan.

Ketika memasuki ruangan wawancara dengan tubuh tegak, tidak membungkuk atau mengecilkan badan,wajah menghadap kedepan/kearah pewawancara kerja, tidak tidak mengarahkan pandangan kearah lain atau menunduk, serta dengan memposisi kan tubuh tegak ketika duduk, rileks, tidak menutup tubuh ini bisa dikatakan bahwa pelamar tersebut memiliki kepercayaan diri. Namun jika pelamar menutup tubuh dengan mengaitkan tangan didepan dada pada saat wawancara telah berlangsung beberapa saat didalam ruangan wawancara yang memiliki pendingin ruangan, bisa jadi pelamar tersebut kedinginan, berbeda ketika hal tersebut dilakukan ketika pelamar mulai masuk kedalam ruangan, jika ini terjadi kemumkinan pelamar tersebut sedang dalam keadaan tegang dan iya mencoba untuk menutup dirinya sebagai usaha melindungi diri.

Adapun dengan kuat lemahnya berjabat tangan itu menggambarkan kemampuan leadership (kepemimpinan), jika dalam berjabat tangan kekuatannya lemah dapat diasumsikan orang tersebut tidak memiliki kemampuan leadership (kepemimpinan), beda dengan pelamar yang memiliki kekuatan berjabat tangan yang kuat, dapat diasumsikan orang tersebut memiliki ketegasan dan berani mengambil keputusan yang menggambarkan bahwa pelamar tersebut memiliki kemampuan leadership. Namun hal ini tidak bisa dikaitkan dengan budaya dan agama, dimana pada budaya dan agama tertentu yang melarang bersentuhan kulit dengan lawan jenis yang bukan muhrim.

Itu adalah hal-hal yang diperhatikan ketika wawancara kerja dilakukan menurut Dra. Lydia Indira Mpsi, dosen Fakultas Psikologi Universitas Jayabaya Jakarta.

Berikut saya akan uraikan hasil wawancara berikutnya mengenai hal yang diperhatikan ketika wawancara kerja dengan Drs. Widura I.M Msi, beliau merupak dosen Fakultas Psikologi Universitas Jayabaya Jakarta.

Gerak tubuh bukan penentu bagi seorang pelamar apakah dia sukses atau gagal dalam menghadapi wawancara kerja, adapun gerak tubuh yang diperhatikan dalam wawncara kerja meliputi cara dia berjalan kearah pewawancara, apakan iya berjalan dengan percaya diri atau tidak. Pelamar yang berjalan dengan percaya diri terlihat dari tubuh yang tegak, tatapan wajah kedepan dan langkan kaki yang panjang. Selain dari cara berjalan bentuk tubuh pun dapat dikaitkan dengan kepercayaan diri, jika sipelamar mencoba menutup atau mengecilkan tubuh, dapat dikatakan orang tersebut tegang/takut, berbeda jika pelamar tersebut membuka atau melebarkan tubuh yang dapat diartikan pelamar tersebut memiliki kepercayaan diri, dan orang yang percaya diri pun terlihat dari caranya berdiri, jika ketika berdiri kuda-kudanya kuat maka bisa dikatakan pelamar tersebut memiliki kepercayaan diri

Cara bicara juga menjadi hal yang diperhatikan dalam wawancara kerja, dimana pelamar yang memiliki kepercayaan diri biasa dalam berbicara berirama, tidak pendek-pendek dan tidak melakukan gerakan berulang. Yang dimaksud dengan gerakan berulang adalah gerakan yang dilakukan berulang-ulang, seperti memegang hidup, menggaruk kepala, dan memegang kacamata yang dilakukan berulang-ulang, dengan melakukan gerakan berulang ini dapat dikatakan pelamar tersebut sedang tegang/sedang berbohong mengenai apa yang sedang iya katakan. selain gerakan berulang kontak mata pun harus diperhatikan, jika pada saat bicara pelamar tersebut melakukan gerakan berulang dan menghindari kontak mata, maka kemungkinan besar pelamar tersebut sedang berbohong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun