Namun sesuatu yang lebih kejam kini datang menghampiri kita berdua bersama dengan waktu dimulai dan berusaha untuk kembali memisahkan jiwa kita yang telah memyatu ini , sesuatu yang sebenarnya muncul karena keraguan dirimu akan keakuan cinta yang kutorehkan , sesuatu itu kuberi nama Jarak.
Waktu seakan bekerja sama dengan jarak , detik berjalan seakan sangat lambat dan jarak ini mulai memisahkan kita. Angka angka kekejaman mereka berdua mulai berputar di antara jiwa suci engkau yang telah kujaga selama ini.Â
Seakan jiwa ini membeku melihat waktu dan jarak yang kusalahkan karena begitu kejam berusaha untuk menyiksamu dengan membuat keraguan kepada jiwa yang menjagamu selama ini. Seakan tertegun apa yang kulihat kini jarak dan waktu yang tak pernah ku anggap bisa mengalahkan cinta kita, kini telah menjadi sebuah pegasus yang mengantarkanmu kepada keakuan dan kedirian yang engkau akui sekaligus menjadi belati yang menusuk jiwa ini semakin dalam secara terus menurus
Kini cinta yang sempat kukira sebagai janji tuhan kepada setiap makhluknya itu salah , namun cinta sesaat ini hanyalah menjadi sebuah jembatan akan seseorang yang menantikanku dimasa depan. Semoga jiwa yang pernah mengisi kehampaan jiwaku ini benar benar telah menyatu dengan kediriannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H