Mohon tunggu...
Fiqih Akhdiyatu Salam
Fiqih Akhdiyatu Salam Mohon Tunggu... Dosen - Writer

Nama: Fiqih Akhdiyatu Salam. Latar Pendidikan. Sarjana Ilmu Komunikasi, Jurusan Public Relations, dan Magister Ilmu Komunikasi, Jurusan Corporate Communication. Sebagai seorang akademisi dan penulis, saya memiliki minat yang kuat dalam berbagi ilmu pengetahuan melalui tulisan. Saya telah menulis berbagai tulisan diberbagai media tentang Ilmu Parenting, Media Massa, Politik, Propaganda, dan Komunikasi yang efektif di kehidupan sehari-hari. Saya bertujuan untuk berbagi ilmu pengetahuan yang saya miliki dengan masyarakat luas, serta meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya komunikasi yang efektif dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi saya melalui fiqihucil24@gmail.com] atau IG FiqihAkhdiyatuSalam

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Rahasia Membangun Koneksi dengan Lawan Bicara

28 Januari 2025   19:37 Diperbarui: 28 Januari 2025   19:37 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mempengaruhi Lawan Bicara

Selama proses komunikasi berlangsung, pikiran alam bawah sadar akan sama-sama menerima sebuah informasi. Setiap individu pasti berbeda dalam memahami atau menerima sebuah informasi, tentu tergantung dari tingkat pendidikan dan latar belakang mereka.

Itulah sebabnya, kita harus melakukan penyesuaian atas kata-kata yang kita ucapkan dengan nada, suara, dan bahasa tubuh yang sesuai dengan lawan bicara.

Sebuah teori menyatakan, kita lebih menyukai objek yang akrab dibandingkan yang kurang akrab. Konteks akrab di sini adalah tidak jauh berbeda, mirip atau sesuai. Itulah sebabnya, banyak orang merasa senang dan nyaman bila berkomunikasi dengan orang yang mempunyai gaya bicara, cara mengungkapkan pikiran, dan bahasa tubuh yang sama.

Maka dari itu, cara yang paling ampuh untuk bisa memengaruhi pikiran dan perilaku lawan bicara secara tersembunyi adalah dengan menyamakan diri dengan lawan bicara semirip mungkin. Kenapa demikian? Karena pada dasarnya setiap manusia cenderung menyukai orang yang mirip dengan dirinya sendiri. Bila kita jujur dan masih cukup manusiawi saat ditanya "Siapakah orang paling benar cara berpikirnya ?" Pasti jawabannya adalah diri anda sendiri. Ya, memang begitulah manusia. Ia punya kecenderungan rasa ego yang tinggi terhadap dirinya sendiri.

Itulah sebabnya, saat anda berhasil menyesuaikan dan berusaha menyamakan persepsi dan pemikiran lawan bicara anda, maka pikiran bawah sadarnya akan memberitahu bahwa " Orang ini kok tau ya apa yang saya pikirkan?" Karena kita tidak suka dan tidak mau menentang diri kita sendiri, maka dengan sendirinya benteng perlindungan akan terbuka.

Dampaknya apa? Iya tentu lawan bicara anda akan lebih terbuka sehingga ia lebih percaya dan respek kepada anda. Bila lawan bicara anda sudah merasa akrab dengan anda, tentu ia akan mudah menerima informasi yang anda berikan, dan proses persuasif akan mudah dilakukan terhadap lawan bicara.

Perlu diketahui, ingat yang anda lakukan untuk menyamakan kemiripan dan kesamaan terhadap lawan bicara anda, jangan mencoba untuk menirunya. Lakukan cara ini dengan sebaik mungkin tanpa lawan bicara mencurigainya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun