Mohon tunggu...
Fiqih Akhdiyatu Salam
Fiqih Akhdiyatu Salam Mohon Tunggu... Dosen - Writer

Nama: Fiqih Akhdiyatu Salam. Latar Pendidikan. Sarjana Ilmu Komunikasi, Jurusan Public Relations, dan Magister Ilmu Komunikasi, Jurusan Corporate Communication. Sebagai seorang akademisi dan penulis, saya memiliki minat yang kuat dalam berbagi ilmu pengetahuan melalui tulisan. Saya telah menulis berbagai tulisan diberbagai media tentang Ilmu Parenting, Media Massa, Politik, Propaganda, dan Komunikasi yang efektif di kehidupan sehari-hari. Saya bertujuan untuk berbagi ilmu pengetahuan yang saya miliki dengan masyarakat luas, serta meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya komunikasi yang efektif dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi saya melalui fiqihucil24@gmail.com] atau IG FiqihAkhdiyatuSalam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Tukang Ojek ke Sarjana: Kisah inspiratif Ucil Raih Gelar S2

20 Januari 2025   07:52 Diperbarui: 20 Januari 2025   21:43 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah inspiratif kembali terukir oleh Fiqih Akhdiyatu Salam yang akrab disapa Ucil, seorang pemuda asal Bekasi Timur yang pernah viral pada 14 Juni 2017, karena gagal masuk ke perguruan tinggi, dikarenakan tidak memiliki Ijazah SMK, kendati demikian, Ijazah menjadi syarat utama pendaftaran menjadi seorang mahasiswa.

Namun, berkat perjuangan, dukungan teman terdekatnya, dan bantuan mantan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, ia kini berhasil meraih gelar Magister di Universitas Paramadina.

Pada 2017, Ucil menjadi perhatian publik setelah kisahnya diangkat media. Kala itu, ia tak bisa menerima ijazah sekolah karena faktor administratif dan kendala ekonomi, dimana, penghasilan orangtuanya hanya 10-20 ribu sehari untuk menghidupi 6 angota keluarganya, Namun, bantuan dari mantan Wali Kota Bekasi membuka jalan baginya untuk mendapatkan Ijazah SMK dan melanjutkan ke perguruan tinggi hingga mendapatkan pekerjaan yang cukup baik.

"Alhamdulillah setelah menyelesaikan S2, selangkah lagi menjadi PPPK di Pemerintah Kota Bekasi, Janji saya ke beliau waktu itu, kalau saya bisa menjalankan kuliah dengan baik dan tepat waktu. Kalau perlu saya akan berjuang sampai ke jenjang pendidikan setinggi mungkin, kalau perlu sampai S3, Aamiin" ujar Ucil saat diwawancarai melalui telepon seluler WhatsApp.

Setelah menerima ijazah SMK berkat kepeduliannya Wali Kota Bekasi kala itu, Ucil tak menyia-nyiakan kesempatan. Ia masuk di sebuah Kampus Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi untuk menempuh pendidikan S1 di bidang Ilmu Komunikasi. Dengan tekad yang kuat, ia menyelesaikan studi sarjananya dengan hasil memuaskan dan langsung melanjutkan ke program Magister di Universitas Paramadina, dengan fokus pada Studi Corporat Communication.

"Semua ini berkat dukungan keluarga dan pihak-pihak yang percaya pada saya. Terutama kepada Wali Kota Bekasi waktu itu, saya sangat berterima kasih. Saya ingin membuktikan bahwa setiap anak berhak punya mimpi, terlepas dari kondisi yang dihadapi," tambah Ucil.

Keberhasilan Ucil menjadi inspirasi bagi generasi muda, terutama mereka yang menghadapi kendala dalam pendidikan. Ia berencana untuk terus berkontribusi pada masyarakat dengan memberikan ilmu pengetahuannya pada masyarakat sekitar yang tidak mendapatkan kesempatan berkuliah.

"Pendidikan adalah hak semua orang. Saya ingin menjadi bagian dari solusi, sebagaimana dulu saya pernah dibantu, intinya mahasiswa maba harus memiliki motivasi yang kuat, semangat juang, pinter saja tidak cukup" katanya menutup wawancara dengan haru.

Dengan kisah ini, Ucil membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih mimpi, selama ada kemauan dan tekad yang kuat. Ia kini tidak melupakan jasa-jasa seseorang yang telah membantunya. 

"Kita tidak boleh melupakan bantuan siapapun meskipun itu hanya sebuah motivasi untuk kita. Karena apapun yang terjadi kepada kita, itu berkat campur tangan Tuhan dan bantuan sekitar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun