Puluhan media massa menyaksikan upacara tersebut. Dengan lancar inspektur upacara membacakan pidato yang pada kebenarannya merupakan pidato tahun sebelumnya.
Pidato peringatan hari anti korupsi sedunia. Para jurnalis media mempertanyakan hal-hal tentang pencegahan dan penegakan hukum bagi para koruptor. Dua pemuda di balik layar yang mempersiapkan naskah pidato itu kini tenang dan nyaman.
Namun ternyata esok hari, pimpinan memanggil kedua orang tersebut. Mempertanyakan tentang naskah pidato yang didapat.
"Ada apa dengan kalian ini, naskah yang saya baca adalah naskah tahun sebelumnya. Kita malu dan dibully media massa hari ini," kesal pimpinan tersebut pada anak buahnya.
"Maaf pak, lembaran naskah dari kantor pusat tak kunjung masuk ke Surel kita pak." Jelas pemuda tadi.
"Surel yang mana itu?"
Ternyata naskah masuk bukan pada email yang ditunggu-tunggu pemuda dan pria berbadan tambun tadi, melainkan masuk pada email baru yang telah diganti pihan kantor.
"Dasar memang kalian bodoh."
Nyatanya kesalahan soal lembaran naskah pidato berbuntut panjang lantaran mempermalukan kantor tersebut. Sang pimpinan mendapat sanksi. Pemuda dan pria tambun tadi terpaksa menerima mutasi ketempat lain.
Sei Rampah 07/12/2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H