Mohon tunggu...
Fiqih Purnama
Fiqih Purnama Mohon Tunggu... PNS -

Penulis Menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perjuangan Nangkring Perdana Kami

11 Oktober 2016   22:28 Diperbarui: 11 Oktober 2016   22:50 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SAYA dan istri sama sekali belum pernah mengikuti acara Kompasiana.Nah lalu muncul acara Nangkring Kompasiana di Medan bersama FWD yang diselenggarakan Selasa 11 Oktober 2016.

Kami sama-sama berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil. Saya di Kejaksaan sedangkan istri tercinta di Pemda, namun sama-sama di Kabupaten Serdang Bedagai. Inilah yang membuat kami sebenarnya sulit mengikuti nangkring, lantaran jam dinas hingga pukul 16.30 Wib.

Perjalanan Serdang Bedagai atau nama kotanya Sei Rampah ke kota Medan memakan waktu hingga dua jam. Saat ini malah sedang ada perbaikan jalan di Pasar Bengkel Kecamatan Perbaungan, sudah pastilah kami akan terkena macet jika mengendarai mobil.

Namun, karena keinginan istri saya dan juga saya yang begitu kuat untuk mengikuti nangkring (intinya penasaran) kami putuskan berangkat menggunakan sepeda motor. Istri saya menjemput di kantor saya, mobil kami tinggalkan, kami pun berangkat sekitar pukul 17.00 Wib kurang.

Dalam hal ini istri saya berlaku curang, karena dia sempat mengganti seragam dan mandi. Sedang saya harus berangkat dengan kondisi yang belum mandi dan masih memakai seragam dinas. Tapi tetap dituruti kemauan istri, terlebih ia membawa pakaian ganti.

Cuaca sudah mendung, saya tancap gas. Hujan mulai menetes di daerah Perbaungan, tetap saja kami berjalan, hingga hujan deras mengguyur kami di Kota Lubuk Pakam. Naasnya mantel tak kami bawa. Waktu sudah menunjukkan pukul 17.45 Wib kala kami berteduh di salah satu SPBU. Sangat ngebut saya mengendarai sepeda motor.

Raut kesedihan istri sudah mulai terlihat, difikirannya kami kembali gagal nangkring. Akhirnya saya selaku suami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan di tengah hujan yang sangat deras di Lubuk Pakam. Saya menyampaikan kalau pakaian basah total. "Kita beli di Medan aja."

Hingga di tempat Nangkring Jalan S. Parman Medan hujan terus menerus. Kami pun basah kuyup pada pukul 19.10 Wib, acara ternyata bel di mulai."Tahu gitu naik mobil aja bun," kataku mengeluh pada istriku.

Tapi yang bikin saya kesel pada istri ketika ia melihat peraih Best Fiction awards Kompasianival yang sedang duduk di Sofa FWD. "Sayang, ada Fitri Manalu, mau foto bareng," kata istriku.

Oalahhhh dasar istriku, bukannya ngeluarkan pakaian suaminya yang sudah basah kuyup, malah sibuk mau jumpa Fitri Manalu. Walaupun akhirnya dia tidak jadi berfoto dengan Fitri Manalu. Rencana foto siap selesai nangkring gagal, karena Fitri Manalu pulang duluan.
Gagal deh bunda, hehehhehe.

Tapi ini menjadi nangkring pertama kami yang begitu romantis di tengah guyuran hujan. TOP buat KOMPASIANA!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun