Mohon tunggu...
Fiqih Purnama
Fiqih Purnama Mohon Tunggu... PNS -

Penulis Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Rose RTC] Tahun Tanpa September

15 September 2016   23:50 Diperbarui: 16 September 2016   00:23 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Logo RTC"][/caption]HUJAN menyisakan tetes air pada bougenvile yang memadu merah hijau. Matahari kembali datang menghangatkan. Menyinari tetesan air yang memancar titik-titik kesilauan.

Sepasang suami istri mengeringkan diri dari kebasahan yang disengaja. Tadi mereka berdua sangat menikmati derasnya hujan. Cuaca dingin menghangatkan cinta mereka.

Hujan barulah turun dalam lima hari terakhir di penghujung Agustus. Mereka berdua orang yang paling bersyukur akan hujan itu.

Sandang mereka biarkan tetap basah. Jangan cepat mengering. Itulah keinginan aneh. Usai hujan mereka pun duduk di sebuah ayunan yang masih saja basah.

"Ingatkah dik, saat pacaran kita disini, kala payung terhempas kita biarkan tubuh kita basah kuyup, sama seperti sekarang," kata suami pada istrinya yang sedang menidurkan kepalanya di atas bahu suami.

"Iya bang. Indah, siapa sangka hidup kita bisa setragis ini bang," istri menjawab sembari menyelipkan tangannya di antara tangan suaminya.

"Kita harus mensyukuri kehidupan ini dik. Setidaknya kita telah mempersiapkan amal salih semampu kita."

Si istri tersenyum mendengar perkataan sang suami.

"Jujur bang, aku tak mau melihat kau pergi duluan. Aku tak akan sanggup," istri mengeluh sedih.

"Aku juga tak akan sanggup dik, aku berharap kita pergi bersama."

Pakaian mereka kini mulai mengering. Pengunjung taman mulai berdatangan. Sebaliknya, sepasang kekasih itu beranjak pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun