Mohon tunggu...
Fiqih Purnama
Fiqih Purnama Mohon Tunggu... PNS -

Penulis Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Rindu] Produsen Rindu

8 September 2016   23:06 Diperbarui: 8 September 2016   23:13 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Akulah produsen kerinduan-kerinduan itu. Akulah orangnya dinda. Yang membuat istri bersedih. Anak menjadi yatim. Orang tua terbebani. Mereka juga merindu. Maka biarlah aku merasakan sakitnya merindu. Biarlah aku dihukum mati agar tak terlalu lama kumenahan sakit karena rindu," tuturnya.

Sang istri menangis haru dipelukannya. Erat, tangannya menjadi sebuah tali mengerat tubuh si gembong narkoba. Tak peduli ia akan keramaian. Tak takut dia akan petugas.

"Kenapa aku dan anakmu yang harus jadi korban ini semua. Kanda, kau tahu aku tak bisa hidup tanpamu,"

"Maka hiduplah dalam doamu untukku dinda. Kerinduanmu akan terobati. Aku menjadi narapidana di dunia, berharap menjadi penghuni surga nantinya. Inilah pilihanku dinda, kuharap kau tak bersedih," ucapnya haru pada istrinya.

Lonceng Lembaga Pemasyarakatan telah dibunyikan. Tanda para pembesuk narapidana dan tahanan untuk segera keluar. Mereka berpisah dan mempersiapkan diri dalam kerinduan-kerinduan yang menunggu di depan.

Sei Rampah 8/9/2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun