Mohon tunggu...
Fiqih Purnama
Fiqih Purnama Mohon Tunggu... PNS -

Penulis Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gloomy Friday

26 Agustus 2016   20:25 Diperbarui: 26 Agustus 2016   20:28 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dia menunggu empat hari 

hari dimana terucap janji

untuk dapat bertemu lagi

namun perih beriris luka cinta terpatri

 

Hari kelima kini

kidung kerap menanti

hujanpun tak pasti

begitu juga kau telah mengingkari

 

Menunggu tiada arti

sebaiknya aku pergi

pergi ke panji-panji

keribaan pemilik arsi

 

Heningku semakin sakti

ada yang melintas melewati

bayanganmu wahai lelaki

dia yang telah mati

 

Kudapati kau telah terkafani

janjimu telah terakhiri

ikhlas kubiari

namun gunda tiada henti

 

Sei Rampah, 26/8/2016

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun