Dia menunggu empat hariÂ
hari dimana terucap janji
untuk dapat bertemu lagi
namun perih beriris luka cinta terpatri
Â
Hari kelima kini
kidung kerap menanti
hujanpun tak pasti
begitu juga kau telah mengingkari
Â
Menunggu tiada arti
sebaiknya aku pergi
pergi ke panji-panji
keribaan pemilik arsi
Â
Heningku semakin sakti
ada yang melintas melewati
bayanganmu wahai lelaki
dia yang telah mati
Â
Kudapati kau telah terkafani
janjimu telah terakhiri
ikhlas kubiari
namun gunda tiada henti
Â
Sei Rampah, 26/8/2016
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!