Mohon tunggu...
fiqi faiqotul muhimah
fiqi faiqotul muhimah Mohon Tunggu... -

pemerhati masalah pendidikan dan akhlaq

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Akibat Lem Rokok

13 Juli 2011   09:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:42 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Siapa yang tidak menenal campuran antara tembakau dengan cengkah itu,,?Yang kerap sekali mereka sebut dengan ROKOK”dalam keseharianya jutaan jumlah warga Indonesia menyatukan dirinya dengan benda tersebut,

Awalya mereka cuma mencoba dengan alas an ingin tau rasanya,ingin menghilangkan sedikit beban yang ada dalam fikirannya,higga akhirnya mereka merasa ketagihan atau bias dibilang kecanduan akan Siapa yang tidakmengenal dengan campuran antara tembakau dengan cengkih itu?

barang tersebut.

Padahal sudah jelas,bahwa di sampul tempat rokok tersebut terdapat tulisan”merokok dapat menyebabkan kanker”tapi kerena efek dari lem rokok tersebut,serasa sulit bagi mereka untuk melepaskanya.munkin kalau saja lem tersebut bias bicara,maka ia akan mengatakan”AKU SUKSES,,,,,,AKU BISA MENYATUKAN MEREKA DENGAN ROKOK,TERNYATA AKU TIDAK SIA-SIA,,,,,,”

Kian hari jumlah perokok sangatlah banyak,hingga mengikut sertakan anak-anak dibawah usia 20 th.mereka merasa senang apabila berdua dengan barang tersebut,tapi mereka tidak pernah berfikir akan efek dari pengguna barang itu.

Asap yang mereka hirup akan mengandap pada tubuh mereka,lebih-lebih pada bagian jantung kita,menjadikan pembulu-pembulu kita menyempit dan akhirnya menjadikan penyakit yang di sebut dengan”KORONER JANTUNG”jika sudah begitu,apa yang terjadi,,,,?????tak lain kata kanker merasuki tubuh kita,memeras semua yang kita miliki,karena disini kanker memiliki banyak arti,bias dibilang dengan penyakit tubuh kita,juga bias di bilang penyakit kehidupan(kanker:kantong kering).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun