Saat ini ada generasi terbaru dari jaringan seluler, yaitu 5G yang menawarkan kecepatan internet lebih tinggi dari 4G. Kehadiran 5G merupakan kemajuan yang sangat luar biasa bagi industri seluler sejak 1G pertama kali diluncurkan pada tahun 1979. Korea Selatan merupakan negara pertama yang meluncurkan 5G pada tahun 2019. Dalam peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 2 tahun 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) merencanakan langkah strategis Kementerian Kominfo. Salah satunya mengenai hadirnya jaringan 5G di Indonesia. Akankah 5G diluncurkan di Indonesia dalam waktu dekat?
Sejauh ini ada tiga operator seluler yang telah melakukan uji jaringan 5G, yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo dan Smartfren. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan standar kualitas. Saat ini dua dari tiga operator seluler tersebut sudah mendapatkan Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yakni, Telkomsel dan Indosat Ooredoo. Dengan terbitnya SKLO menandakan bahwa operator tersebut siap mengkomersilkan 5G di Indonesia.
Telkomsel merupakan operator seluler pertama yang secara resmi mongkomersilkan 5G di Indonesia. Operator tersebut secara resmi menggelar layanan 5G di Indonesia pada hari Kamis (27/5/2021). Meski sudah resmi beroperasi, baru beberapa wilayah saja yang mendapat jaringan 5G yaitu Pondok Indah dan Widya Chandra, di Jakarta Selatan, Kelapa Gading dan Pantai Indah Kapuk di Jakarta Utara, serta Bumi Serpong Damai dan Alam Sutera di Tangerang Selatan. Menurut Direktur Network Telkomsel, Nugroho, keenam daerah tersebut merupakan kawasan yang membutuhkan jaringan 5G lebih awal.
Hingga saat ini, belum semua operator seluler menjalankan ataupun menguji coba jaringan 5G dikarenakan beberapa kendala. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), ada beberapa kendala untuk menerapkan 5G di Indonesia salah satunya pada frekuensi low layer. Low layer sendiri terdiri dari 3 frekuensi yakni 700, 800, dan 900. Saat ini frekuensi 700 telah digunakan oleh operator penyiaran untuk menyalurkan saluran televisi analog. Oleh karena itu akan ada proses dimana saluran televisi analog dimatikan supaya dapat digunakan untuk jaringan 5G.
Walaupun belum semua operator seluler menjalankan 5G, tetapi para vendor smartphone sudah mulai menjual produk 5G mereka ke Indonesia. Namun tidak semua smartphone 5G bisa merasakannya. Karena, 5G Telkomsel saat ini hanya menggunakan frekuensi 2,3GHz (band 40). Frekuensi ini jarang di gunakan di negara yang telah menggelar 5G lebih dahulu. Sehingga banyak smartphone yang belum mendukung Band 40 ini. Contoh smartphone resmi yang sudah mendukung Band 40 yakni, Vivo X60 Pro dan Vivo X60, VivoV21 5G, OPPO a74 5G, OPPO Reno 5 5G, OPPO Find X2 dan OPPO Find X2 Pro, Samsung Galaxy S21 5G, Huawei Mate 40 dan masih banyak lagi.
Maka dari itu pemerintah dan operator seluler di Indonesia sedang berupaya memaksimalkan jaringan 5G ini agar bisa digunakan diseluruh Indonesia secepat mungkin. Indonesia bukan tertinggal tetapi sedang mempersiapkan agar 5G benar-benar siap, hal tersebut dilakukan agar Indonesia tidak menjadi negara yang tertinggal kemajuan jaringan seluler daripada negara lain. Di sisi lain, saat ini pemerintah juga sedang fokus untuk memperluas jaringan 4G sehingga pelosok daerah mendapatkan sinyal. Selain itu, masyarakat juga harus bisa memanfaatkan dan mempersiapkan perangkat yang nantinya bisa digunakan untuk jaringan 5G, agar teknologi ini tidak menjadi sia-sia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H