Mohon tunggu...
Fiorenza Saesarianka Lopillo
Fiorenza Saesarianka Lopillo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

no art no music no life

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keberanian Sang Penjaga Hutan

27 November 2023   11:44 Diperbarui: 27 November 2023   11:48 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah kerajaan yang jauh, hiduplah seorang pemuda bernama Tyler. Tyler adalah seorang penjaga hutan yang memiliki kekuatan magis yang luar biasa. Suatu hari, saat ia sedang melakukan patroli di hutan, ia mendengar seruan minta tolong dari seorang peri yang terperangkap dalam jebakan.

"Di-dia di sana! Tolong bebaskan aku!" seru peri tersebut sambil menunjuk ke arah sebuah gua yang tersembunyi di balik semak-semak.

Tyler tidak ragu dan buru-buru mendekati gua tersebut. Ia melihat seorang penyihir jahat yang sedang mencoba menyerap kekuatan magis peri untuk kepentingan jahatnya. Tanpa ragu, Tyler melontarkan mantra dan melepaskan sihir yang mengikat peri tersebut.

"Terima kasih, pahlawan! Aku akan selalu ingat kebaikanmu!" kata peri itu seraya menghilang dalam kilatan cahaya.

Namun, ketika Tyler berusaha keluar dari gua, ia tiba-tiba tersadar bahwa gua tersebut adalah jebakan yang dipasang oleh penyihir jahat. Dinding gua menutup rapat dan Tyler terjebak di dalamnya.

"Kamu tidak bisa melarikan diri, penjaga hutan!" kata penyihir jahat dengan tawa jahatnya. "Kekuatan magismu tidak akan bisa menyelamatkanmu kali ini!"

Tyler merasa putus asa, tetapi ia tidak mau menyerah begitu saja. Ia mencoba mencari jalan keluar dengan menggunakan kekuatan magisnya. Namun, bahkan dengan segala upayanya, ia tidak bisa membuka dinding gua yang kuat.

Tiba-tiba, terdengar suara samar-samar dari balik dinding gua. "Jangan khawatir, Tyler! Aku akan membantumu!" seru seorang peri yang telah ia tolong sebelumnya.  Dalam sekejap, peri itu muncul di depan Tyler dengan kilatan cahaya. Dengan kekuatan magisnya, peri itu berhasil membuka dinding gua dan menyelamatkan Tyler.

"Terima kasih, peri! Aku tidak bisa melakukannya tanpamu!" ucap Tyler dengan rasa terima kasih.

Namun, krisis belum berakhir. Tyler menyadari bahwa penyihir jahat itu telah melarikan diri dan berencana untuk menggunakan kekuatan magisnya untuk menguasai kerajaan. Tyler bersumpah untuk menghentikannya.  Dengan semangat yang membara, Tyler memulai perjalanan untuk menemukan penyihir jahat tersebut. Ia mengunjungi kerajaan-kerajaan di sekitar dan bertanya-tanya kepada orang-orang tentang keberadaan penyihir jahat tersebut.

Setelah mencari dengan gigih, Tyler akhirnya mendapatkan petunjuk tentang lokasi penyihir jahat. Ia menuju ke sebuah kastil yang gelap dan angker di tengah hutan terlarang. Ketika Tyler memasuki kastil, ia segera dihadapkan pada konflik berikutnya. Penyihir jahat itu muncul di hadapannya, siap untuk melawan.

"Kamu tidak akan bisa menghentikanku!" kata penyihir jahat dengan sombong.

Tyler tidak gentar. Ia mengeluarkan kekuatan magisnya dan melontarkan serangan langsung ke arah penyihir jahat. Mereka bertarung dengan sengit, melepaskan mantra dan sihir satu sama lain.  Namun, penyihir jahat itu terlalu kuat. Tyler merasa kekuatannya mulai melemah dan ia terdesak. Tiba-tiba, sebuah cahaya terang menerangi ruangan dan seorang peri muncul di samping Tyler.

"Diam-diam, Tyler. Biarkan aku membantumu," bisik peri itu dengan lembut.

Dengan kekuatan gabungan mereka, Tyler dan peri berhasil mengalahkan penyihir jahat tersebut. Cahaya kembali memenuhi kastil yang dulu gelap itu. Tyler merasa lega, tetapi ia tahu bahwa tugasnya belum selesai. Ada banyak konflik lain yang perlu ia hadapi. Dengan semangat yang tak tergoyahkan, Tyler bersiap untuk melanjutkan perjalanan dan melawan kejahatan di kerajaan-kerajaan lain.

"Kegelapan tidak akan pernah menang!" ucap Tyler dengan tekad yang bulat. "Aku, Tyler, penjaga hutan, akan melindungi kebaikan dan keadilan di dunia fantasi ini!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun