Adanya Proyek Jalan Tol Jember-Lumajang yaitu sebagai salah satu proyek yang akan segera dikerjakan dengan pendanaan skema kerjasama pemerintah-swasta. Kementerian PUPR pada kuartal IV tahun 2021, menawarkan untuk tujuh proyek jalan tol dan dua proyek pembuatan jembatan. Proyek jalan ini mencakup Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta, Demak-Tuban, Jember-Lumajang,dll. Proyek Jalan Tol Samarinda-Bontang masih dalam perencanaan. Mentri Basuki menuturkan bahwa selama lima tahun, yakni 2020 hingga 2024, kebutuhan adanya investasi untuk Kementeriannya mencapai Rp. 2,1 Kuadriliun. Dari sejumlah besar tersebut, investasi untuk infrastruktur Sumber Daya Air mencapai Rp. 0,7 Kudriliun, jalan dan jembatan Rp. 573 Triliun, permukiman sebesar Rp. 128 Triliun, dan perumahan Rp. 780 Triliun. Menurutnya untuk dana APBN hanya mampu menampung 30% atau sekitar Rp. 0,7 Kuadriliun dari adanya modal yang telah dibutuhkan. Untuk sisa dana sebesar Rp. 1,5 Kuadriliun atau 70% nya, pemerintah membutuhkan adanya kerja sama dengan pihak lain untuk dapat menutupi kesenjangan keuangan dan dapat mencapai visi di 2024.
Adapun Ruas Jalan Tol Lumajang - Jember ini akan melewati 7 kecamatan, diantaranya sebagai berikut:
- Sumberbaru (Rowotengah, Yosorati)
- Semboro (Pondokjoyo, Semboro, Sidomulyo)
- Tanggul (Klatakan, Tanggul Kulon, Tanggul Wetan)
- Bangsalsari (Bangsalsari, Gambirono, Langkap, Petung, Tisnogambar)
- Rambipuji (Curahmalang, Kaliwining, Nogosari, Rowotamtu)
- Ajung (Ajung, Klompangan, Pancakarya, Rowoindah, Sukamakmur Wirowongso)
- Kaliwates (Tegalbesar)
Rencana Pembangunan Proyek Jalan Tol Lumajang-Jember tentunya akan jadi megaproyek yang dapat terealisasi di Lumajang dan Jember dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut telah adanya dibenarkan oleh Bupati Jember, Hendy Siswanto. Rencana pembangunan jalan tol tersebut yakni salah satu program yang diadakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di pusat. Namun, untuk merealisasikan pembangunan yang ada di Jember, masih perlu menantikan tol yang menghubungkan akses dari Probolinggo dengan Lumajang, karena hal tersebut merupakan prioritas utama saat ini. Sehingga masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk adanya pembangunan di Jember dan pemerintah Kabupaten Jember dapat mempersiapkan serta mengkaji lebih dalam terkait dampak yang akan ditimbulkan.
~ Sekarang sudah mengertikan bagaimana pengarunya yang ditimbulkan dan dapat bersinergis seperti apa PPP ini di Indonesia dengan Studi Kasus di Lumajang dan Jember yang saya tampilkan. Akhir kata, kurang lebihnya mohon maaf dan terima kasih telah membaca dan jangan lupa untuk membaca artikel saya lainnya danberikan pendapat atau tanggapan dan kesimpulan apa yang anda dapat dari topik yang saya berikan. Terima Kasih ~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H