Mohon tunggu...
Fionni Pinontoan
Fionni Pinontoan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UKRIDA

Mahasiswa UKRIDA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Pengetahuan Atheis dan Agnostik Itu Penting untuk Masyarakat Indonesia?

8 November 2021   17:10 Diperbarui: 8 November 2021   17:27 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menjadi rakyat yang tinggal serta besar di Indonesia apakah kalian pernah mendengar istilah "atheis"? Kebanyakan orang akan menjawab ya, mereka pernah mendengar istilah tersebut sebab istilah "atheis" terdengar familiar ditelinga mereka, namun beda halnya dengan istilah "agnostik", masyarakat bangsa Indonesia jarang mengetahui istilah tersebut. 

Seperti yang kita ketahui dikarenakan negara Indonesia mempunyai ketentuan peraturan tersendiri yaitu diharuskan untuk beragama, jadi semua masyarakat warga bangsa Indonesia mempunyai data atau informasi yang tertera didalam kartu indikasi pengenal atau yang biasa kita sebut KTP, sebagai salah satu informasi yang diharuskan terdapat di dalamnya.

Hal ini terkait akan bagaimana dengan orang yang tak mempunyai kepercayaan atau dengan orang yang tak percaya sama sekali adanya eksistensi allah? Jadi secara umum pengertian dari kata atheis merupakan pandangan yang tak memercayai adanya yang kuasa atau menolak eksistensi ilahi. 

Sedangkan atheis agnostik merupakan seseorang yang berpendapat bahwa keberadaan penyebab utama, sebagai tuhan, dan sifat esensial dari segala sesuatu tidak diketahui dan tidak dapat diketahui, atau bahwa pengetahuan manusia terbatas pada pengalaman (dictionary.com), agnostik ini sering dianggap sama dengan atheis padahal kedua hal ini berbeda.

Selanjutnya orang yang agnostik memiliki tingkat kepercayaannya sedikit di bawah 50%. Mereka condong untuk tidak percaya, tapi masih membuka kesempatan bagi dirinya untuk percaya. Mereka bukannya ingin belajar atau berbagi kepercayaan, tapi malah paling tekun berusaha untuk membantah atau menjatuhkan kepercayaan orang lain. (Phil Santosa) sehingga beberapa dari orang yang sudah memiliki agama mereka terkadang sudah lelah jika ingin berdebat tentang kepercayaan dengan orang yang seperti mereka.

Kemudian hal ini juga yang membuat masih banyak masyarakat umum tidak mau menerima orang yang berbeda dengan mereka sendiri, padahal setiap orang itu memiliki hak dan kewajiban mereka sendiri untuk bertindak sesuai dengan keinginannya selagi itu tidak merugikan orang lain maka itu adalah keputusan yang sudah dipikirkannya dengan matang. 

Namun hal ini sudah menjadi resiko tersendiri terhadap mereka yang memilih untuk menjadi atheis ataupun agnostik untuk siap dalam menerima tanggapan negatif ataupun perspektif lain dari orang yang memiliki agama, karena sudah seperti itulah ketentuan untuk masyarakat di Indonesia jadi masyarakat Indonesia yang memiliki agama maupun yang tidak harus saling memaklumi akan peraturan yang sudah diciptakan.

Jadi pengetahuan akan atheis dan agnostik sangatlah penting untuk kita ketahui sebagai masyarakat bangsa Indonesia, dan maka dari itu kita sebagai orang yang memiliki agama berhati-hatilah agar supaya jangan sampai orang yang tidak atheis alias yang memiliki agama seperti kita tanpa disadari ternyata sudah memiliki pemikiran-pemikiran yang melenceng dari agamanya yaitu pemikiran atau pandangan agnostik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun