Mohon tunggu...
Fionaz isza
Fionaz isza Mohon Tunggu... Konten kreator - Blogger, freelancer, content creator

Suka baca apa aja, nulis apa aja and traveling ke mana aja.. 😉

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Siti Salamah, Membangun Asa dari Tumpukan Sampah

4 September 2023   14:30 Diperbarui: 4 September 2023   14:37 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siti Salamah bersama anak-anak di Lapak Pamulung Jurangmangu Timur. Pic by IG Shety Salamah

Kerikil Tajam yang Menguatkan

Berbagai hal yang diupayakan Siti selama ini tak selalu berjalan mulus, ada beberapa kerikil tajam yang menghambat langkahnya. Sering kali dia harus menelan ucapan-ucapan yang menyakitkan hati yang bahkan sampai membuatnya putus asa bahkan hampir trauma tak ingin kembali ke Lapak Pemulung tersebut.

Tapi Siti tak bisa menghindari dari apa yang dinamakan takdir, sekeras apapun dia bertekad untuk tak datang lagi ke Lapak Pemulung tapi kalau jalan takdir sudah berbicara, Siti pun tak kuasa. Suatu kali ada mahasiswa yang ingin melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang kemudian meminta bantuan kepada Siti, dengan berat hati ia bersedia. Sesampainya di sana, anak-anak menyambut kedatangan Siti dengan bahagia. Melihat hal itu Siti pun kembali bersemangat.

Siti pun mengalami hambatan dari keluarga juga, keluarga merasa apa yang dilakukan Siti hanya membuang-buang waktu hingga dilarang untuk mengajar di Lapak Pemulung. Siti bahkan pernah jatuh sakit karena kelelahan dengan aktifitas di Lapak Pemulung, tapi Siti tetap semangat karena merasa terpanggil hatinya.

Sebenarnya berbagai rintangan yang dialami Siti juga bersumber dari orang tua anak-anak yang merupakan para pemulung. Pernah saat Siti membagikan formulir program kejar paket ada seorang ibu yang menghampirinya, mengambil formulir tersebut lalu menyobeknya dihadapan Siti.

Tapi, kurang dari sepekan ibu itu kembali untuk meminta formulir lagi kepada Siti. Mungkin ibu ini sudah melihat antusiasme anak-anak lain yang ikut bersekolah, akhirnya sedikit demi sedikit Siti bisa memahami tabiat mereka.

Kedekatan yang dijalin oleh Siti Salamah dan juga para relawan di Lapak Pemulung terjalin begitu erat bukan hanya di waktu formal saja, tapi juga diberbagai kesempatan. Mereka bagaikan keluarga yang saling mengasihi.

Waste Solution Hub (WasteHub)

Saat ini sudah banyak bermunculan komunitas-komunitas yang peduli akan lingkungan, berbagai upaya sudah dilakukan demi menjaga lingkungan lebih bersih. Seperti di lingkungan tempat tinggal saya yang awalnya konsisten mengadakan bank sampah setiap bulannya, sayangnya kegiatan ini harus vakum beberapa tahun akibat pandemi yang melanda. Kemudian baru-baru ini kegiatan ini kembali digelar.

Begitu juga dengan gerakan yang dilakukan oleh Siti bersama 2 orang temannya, mereka bertiga mendirikan Waste Solution Hub (WasteHub) pada tahun 2018. Solusi yang ditawarkan oleh WasteHub merupakan sebuah bentuk bisnis sosial yang bertujuan untuk mengangkat dan membangun kawasan pengumpulan sampah lokal yang efektif dan bertanggung jawab melalui pendekatan ekonomi sirkular dan teknologi.

Tidak hanya memikirkan masalah sampah, WasteHub ini juga memikirkan tentang kesejahteraan para pemulung, saat ini WasteHub berfokus pada empat jenis pelayanan, diantaranya:

  • Consulting, WasteHub memberi jasa konsultasi secara professional untuk menyelesaikan masalah umum antara masyarakat, lapak, pemulung, dan unit usaha untuk meningkatkan area pengumpulan sampah dengan pendekatan win-win solution.
  • Creating, membentuk pengolahan sampah yang lebih sistematis, terintegrasi dan berkelanjutan dengan pendekatan teknologi.
  • Empowering, meningkatkan pendapatan bagi pemulung dengan memberikan peluang tambahan dan soft skill (pelatihan, kerajinan, kegiatan sukarela, dan peningkatan kapasitas)
  • Solving, membangun sanitasi, lingkungan, dan fasilitas kesehatan yang memadai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun