Berbicara mengenai imajinasi mengapa penonton khawatir dengan penambahan adegan yang ada? Hal ini bisa dikatakan bahwa penonton tertarik untuk membandingkan imajinasi mereka dengan visualisasi dalam film. (Braudy & Cohen. 2004. H. 385)
1. Imajinasi Tokoh
Selain alur cerita, sebagian besar penggemar Dilan merasa tidak sreg dengan tokoh Dilan yang diperankan oleh Iqbal Ramadhan. Pasalnya pembaca menganggap bahwa Iqbal tidak seperti sosok panglima tempur seperti apa yang digambarkan pada novel.
Tetapi, tidak ada yang berkomentar mengenai sosok Milea yang diperankan oleh Vanesha Prescilla. Karena sepertinya sosok Milea ini sesuai dengan imajinasi pembaca.
Saat film sudah di rilis, secara tidak sadar tokoh Wati yang merupakan sepupu dari Dilan ini seharusnya memiliki karakter yang menghibur dan menggunakan logat bahasa yang sunda pisan, tapi seperti dalam filmnya, Wati tidak seperti itu. Ada yang menyadarinya?
2. Milea dan Dilan
Ketika Milea merasa bersalah dengan Dilan karena pergi dengan Kang Adi guru lesnya, dalam novel Milea seharusnya menangis dengan memeluk jaket Dilan. Akan tetapi, dalam filmnya Milea memeluk puisi pemberian Dilan. (Mahardini, 2018)
3. Gombalan Dilan yang Hilang
Telepon merupakan salah satu cara Dilan untuk membuat Milea tersenyum. Gombalan yang out of the box  dengan pengemasan gaya bahasa yang baku menjadi sisi romantis dua sejoli ini. Sayangnya salah satu gombalan tidak disampaikan dalam film tersebut.
"Tolong bilang ke ibumu?"
"Bilang apa?"