Auteur dalam film, diistilahkan sebagai sosok sutradara yang ikut serta atas semua aspek produksi yang sedang dikerjakan.
Siapa dari anda yang tidak mengetahui film Laskah Pelangi (2008), petualangan sherina (2000), ada apa dengan cinta (2002)?
Film-film tersebut hasil garapan Mira Lesmana yang merupakan seorang sutradara, produser, sekaligus penulis lagu yang menghidupakan kembali film nasional Indonesia di tahun 2000-an. Sutradara yang dikenal "bertangan dingin" ini berhasil membuat 16 karya dan sebagian karyanya memenangkan beberapa penghargaan festival film di ranah nasional hingga internasional.
Menurut Film Indonesia , sekitar 14 penghargaan ditahun 1998-2018 telah Mira dapatkan. Salah satunya adalah Piala citra 2005 dan 2018, NETPAC Critics Award 2010.
Karena kesuksesaanya dalam film Indonesia, Mira Lesmana di tahun 1995 membuat rumah produksi yang diberi nama Miles Production. Lalu seiring berjalannya waktu Miles Production digantikan menjadi Miles Film.
Film-film garapan Mira Lesmana ini memiliki ciri khas tersendiri dari setiap film yang dibuatnya sehingga cocok disebut sebagai auteur.
Mengetahui Auteur dalam Industri Film
Teori Auteur atau auteurisme berasal dari Perancis tepatnya pada tahun 1940. Kemunculan istilah seperti yang dijuluki oleh kritikus film Amerika Andrew Sarris merupakan hasil dari teori sinematik Andre Bazin dan Alezandre Astruc.
Menurut Francois Truffaut (1977) , auteur didefinisikan sebagai sutradara yang dapat menghasilkan film bagus dan memiliki keterampilan dalam semua aspek industri film dan memiliki keunikan tersendiri pada filmnya.
Sedangkan menurut Andrew Sarris dalam bukunya Sarris Note on the Auteur Theory, teradpat tiga dasar teori auteur yang dapat divisualisasikan sebagai tiga lingkaran sarang laba-laba:
1. lingkaran luar adalah teknis: penguasaan terhadap berbagai bidang pada industri film yang membuat sutradara secara tidak langsung ikut terlibat penuh dalam produksinya.
2. lingkaran tengah adalah gaya pribadi: keunikan dalam film yang dibuat oleh sutradara dapat memunculkan gaya pribadi atau ciri khas pada filmnya.
3. lingkaran dalam makna: pembuatan film yang dapat memiliki makna terutama membicarakan tentang kondisi manusia.
Keunikan pada film dapat dilihat berdasarkan sudut pengambilan film, colour pallete, genre, tokohnya, dan konsistensi pada setiap film.
Misalnya, seorang sutradara selalu mengusung genre tentang keluarga dalam setiap filmnya, dalam setiap karyanya selalu terselip pengambilan sudut film dari arah tengah yang dapat menunjukan keseluruhan anggota keluarga.
Bagaimana penerapan konsep auteur dalam karya mira lesmana?
Yuk, kita lihat karya Mira Lesmana berdasarkan 3 teori dasar auteur menurut Andrew Sarris yang membuatnya bisa disebut menjadi auteur!
1. lingkaran luar -- teknis
Mira Lesmana selain dikenal sebagai sutradara, ia juga dikenal sebagai produser dan penulis lagu. Film petualangan sherina (2000) merupakan salah satu film yang menggunakan lagu ciptaan Mira Lesmana.
2. lingkaran tengah - gaya pribadi
Salah satu ciri khas film dari Mira Lesmana adalah kehadiran film yang didominasi bergenre anak-anak kekeluargaan, drama, dan romatis sering menjadi andalan bagi Mira Lesmana.
Secara visual, pembawan film Mira Lesmana sudah dikemas secara apik. Contohnya adalah Laskar Pelangi (2008) yang menampilkan kisah kehidupan nyata didalam film serta dapat membangun emosi para penontonnya.
3. lingkaran dalam -- makna
Jika kebanyakan film milik Mira Lesmana mengangkat mengenai isu yang berkaitan dengan kekeluargaan atau cinta. Berbeda dengan film pendek berjudul Kado (2018) yang di sutradarai oleh Aditya Ahmad dan di produseri oleh Mira Lesmana dan Riri Riza.
Merupakan salah satu film yang berhasil mendapatkan penghargaan di Venice International Film Vestival 2018.
Film kado (2018) mengangkat isu mengenai gender, Isfi yang merupakan seorang Wanita namun berpenampilan seperti laki laki ini berteman dengan Nita sahabatnya yang berpenampilan feminim.
Isfi yang kesehariaanya berpenampilan tomboi, harus bisa merubah dirinya untuk mengenakn rok dan hijab untuk memberikan kejutan di hari ulang tahun Nita sahabatnya.
Namun, sekeras apapun usaha Isfi untuk merubah diri menjadi seorang yang berpenampilan feminim, isfi tetap tidak bisa merubah jati dirinya yang sesungguhnya.
Melihat prestasi yang selalu didapatkan oleh Mira Lesmana dan dengan bantuan kru lainnya yang mendukung dirinya, Mira Lesmana dapat dikatakan sebagai auteur karena memiliki konsistensi yang selalu ia buat dalam filmnya seperti genre.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H