Toko Ragam Busana, yang telah melayani masyarakat Kuningan sejak tahun 1987, kini tengah bersiap untuk memasuki ranah digital. Berlokasi di Pasar Kepuh, Jl. Kepuh No. Blok A/12, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan, toko ini telah lama menjadi andalan warga lokal dalam memenuhi kebutuhan pakaian dari bayi hingga dewasa. Meskipun lokasinya tidak berada di pusat perbelanjaan strategis, toko ini tetap mempertahankan eksistensinya melalui kepercayaan dan loyalitas pelanggan setianya.
Toko yang didirikan oleh Pak Haji Toto Sucipto saat beliau masih berusia 25 tahun ini awalnya dijalankan dengan bantuan anggota keluarga terdekat. Kini, melihat perkembangan dunia digital, pemilik toko ingin menjangkau lebih banyak pelanggan dengan memanfaatkan platform digital sebagai cara baru untuk menawarkan produk-produknya.
Selama lebih dari tiga dekade, Toko Ragam Busana telah beradaptasi dengan perubahan minat dan kebutuhan pasar. “Meski di sini lokasinya tidak se-strategis pusat perbelanjaan modern, kami bersyukur banyak pelanggan tetap yang sudah percaya dengan kualitas produk kami,” ungkap salah satu anggota keluarga Pak Haji Toto. Dengan menawarkan pakaian berkualitas dari berbagai usia, toko ini tetap bertahan meskipun persaingan di pasar tradisional semakin ketat.
Pasar tradisional saat ini menghadapi penurunan jumlah pengunjung, terutama karena banyaknya pilihan belanja online yang lebih mudah diakses. Hal ini menjadi salah satu tantangan utama bagi Toko Ragam Busana. “Dulu kami bisa mempekerjakan hingga enam karyawan karena selalu ramai, tapi sekarang tinggal dua orang karena pengunjung makin sedikit,” lanjut anggota keluarga tersebut.
Dalam menghadapi tantangan modern, keluarga Pak Haji Toto memutuskan untuk membawa Toko Ragam Busana ke dunia digital. Mereka berencana untuk membuat platform e-commerce sendiri, di mana pelanggan dapat melihat katalog produk secara online dan berbelanja langsung. “Kami ingin membuat situs yang fokus hanya pada produk kami, agar pelanggan lebih mudah menemukannya,” jelas anggota keluarga Pak Haji Toto yang terlibat dalam perencanaan digitalisasi ini.
Namun, di samping peluang baru, ada tantangan lain yang juga harus dihadapi yaitu persaingan harga di pasar digital. “Di marketplace, banyak produk yang dijual dengan harga jauh lebih murah, mungkin karena mereka memiliki pemasok besar,” ujarnya. Meskipun begitu, Toko Ragam Busana tetap berkomitmen menjaga kualitas produk, bekerja sama dengan pemasok di Jakarta, khususnya Tanah Abang, untuk memastikan barang yang dijual memiliki mutu yang baik.
Untuk memaksimalkan kehadiran online, Toko Ragam Busana juga mempertimbangkan penggunaan media sosial seperti TikTok dan Instagram sebagai bagian dari strategi promosi. Mereka merencanakan sesi live streaming untuk memperlihatkan produk secara lebih detail kepada calon pelanggan. “Dengan live streaming, pelanggan dapat melihat lebih jelas kualitas barang kami, tidak hanya foto, tapi langsung melihat barangnya secara real-time,” ujar anggota keluarga Pak Haji Toto.
Dengan langkah ini, Toko Ragam Busana berharap dapat memperluas jangkauan pasar dan menarik pelanggan baru tanpa kehilangan nuansa kekeluargaan yang telah terjalin selama bertahun-tahun dengan pelanggan lama. “Insya Allah, jika rencana ini berjalan baik, toko ini akan bisa bertahan dan bahkan berkembang lebih besar lagi,” harap anggota keluarga tersebut.
Walau tengah beralih ke ranah digital, Toko Ragam Busana tetap mempertahankan hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Sebagai toko yang dekat dengan komunitas, mereka ingin tetap dikenal sebagai usaha keluarga yang dapat diandalkan oleh warga setempat. “Meskipun kami beralih ke online, kami tidak ingin kehilangan sentuhan personal yang selalu menjadi bagian dari toko ini. Kepercayaan itu penting,” pungkasnya.
Dengan semangat untuk mengikuti perkembangan zaman sekaligus mempertahankan nilai-nilai tradisional, Toko Ragam Busana kini tengah bersiap untuk menghadapi era baru dan menyapa pelanggannya di ranah digital.
Namun, di balik semua rencana dan harapan tersebut, ada keraguan yang terselip di benak keluarga Pak Haji Toto: mampukah mereka bersaing di pasar digital yang begitu kompetitif? Pasar online penuh dengan pemain besar dan produk impor yang terkadang dijual dengan harga yang sulit ditandingi. Belum lagi tantangan teknis yang harus mereka hadapi, mulai dari mengelola website, memperbarui katalog, hingga menghadapi komplain pelanggan secara online. Bagi mereka yang selama ini terbiasa dengan interaksi langsung dan hubungan hangat dengan pelanggan, dunia digital terasa seperti ladang baru yang asing dan penuh teka-teki. Namun, justru tantangan inilah yang membuat cerita Toko Ragam Busana begitu menarik untuk diikuti. Bagaimana toko tradisional ini akan beradaptasi di era digital? Akankah mereka berhasil mempertahankan sentuhan kekeluargaan dan kepercayaan yang telah dibangun selama puluhan tahun?