Mohon tunggu...
Fio Alvian
Fio Alvian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pelita Harapan

Tidak ada yang lebih tinggi dari nilai kemanusiaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ingin Meningkatkan Skill Komunikasi? Pelajari Tips Sederhana Ini!

23 Desember 2022   21:20 Diperbarui: 23 Desember 2022   21:43 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo Kompasianer, mungkin rasanya cuma hal sepele kalau mendengar kata komunikasi. Memang seperti hal mudah karena komunikasi dilakukan setiap hari dan terjadi begitu saja tanpa sadar. Tapi ternyata, komunikasi itu merupakan hal yang kompleks loh kalau dilihat lebih dalam dan lebih jauh lagi. 

Mungkin selama ini komunikasi yang dilakukan oleh Kompasianer berjalan linear mengikuti arus pembicaraan saja. Namun sebenarnya, banyak proses yang terjadi selama komunikasi itu berlangsung. Mulai dari proses Mengirim pesan, Encoding, Mediator,  Decoding, sampai Menerima Pesan. Untuk itu Kompasianer wajib banget nih punya skill komunikasi yang tinggi, karena dengan skill komunikasi yang tinggi pastinya proses komunikasi bisa berjalan lebih sehat dan baik.

Nah Kompasianer, dibawah ini ada beberapa tips sederhana yang bisa dipelajari untuk meningkatkan skill komunikasi.

1. Komunikasi Verbal
Pertama ada komunikasi verbal yang secara singkat merupakan proses transmisi pesan yang dilakukan oleh komunikator (pengirim pesan) kepada komunikan (penerima pesan) atau sebaliknya dengan menggunakan susunan kata-kata atau kalimat, keduanya harus fokus 100% hadir mendengarkan dan mengamati pesan apa yang disampaikan oleh komunikator, ini bertujuan agar komunikator (pengirim pesan) merasa dihargai oleh komunikan (penerima pesan).

Komunikasi verbal biasanya terjadi secara langsung (tatap muka) tapi dengan berkembangnya jaman dan teknologi saat ini, komunikasi verbal banyak memanfaatkan penggunaan elektronik seperti (telfon, sms, email, dsbnya).

2. Komunikasi Non-Verbal
Kedua ada komunikasi non-verbal, merupakan proses transmisi pesan yang dilakukan oleh komunikator (pengirim pesan) kepada komunikan (penerima pesan) melalui kontak mata, ekspresi wajah, gesture tubuh untuk melakukan komunikasi tanpa menggunakan susunan kata-kata atau kalimat. Dalam komunikasi non-verbal, pesan yang disampaikan oleh komunikator sifatnya tidak tertulis dan tidak diucapkan.

Walaupun begitu, komunikasi verbal dan non-verbal tidak dapat dipisahkan. Karena pada dasarnya dalam melakukan komunikasi verbal baik secara lisan maupun tulisan, komunikasi non-verbal turut menyertai.

3. Mengontrol Emosi

Pengontrolan emosi atau emotional intelligence sangat berperan penting dalam jalannya kestabilan komunikasi yang sedang berlangsung diantara komunikator (pengirim pesan) dengan komunikan (penerima pesan). Jika salah satu atau keduanya, baik komunikan atau komunikator sedang berada di fase yang sulit untuk mengendalikan emosi maka jalannya komunikasi pun menjadi tidak baik atau tidak sehat dan dari komunikasi tersebut tidak membuahkan hasil yang bagus.

4. Komunikasi Asertif

Merupakan sebuah kemampuan seseorang (biasanya komunikator) untuk menyampaikan pesan dengan jelas, baik dan tetap menghormati orang lain. Dalam model komunikasi ini, salah satu atau ketiga jenis komunikasi (verbal, non-verbal, kontrol emosi) ikut menyertai karena itu komunikasi asertif merupakan komunikasi yang ideal dan sering digunakan.

Itulah beberapa tips sederhana yang bisa Kompasianer pelajari untuk meningkatkan skill komunikasi. Selamat mencoba!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun