Mohon tunggu...
Fidel
Fidel Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Blog Personal, Bisnis, Finansial, Bentuk Berbagi Cerita dan Pengalaman

Berusaha untuk memberikan cerita, informasi, pengalaman, dan edukasi kepada masyarakat Indonesia mengenai Bisnis, Financial Technology, Dll.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meraih Peluang di Kala Musibah

10 April 2020   15:30 Diperbarui: 10 April 2020   15:34 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“Kengerian yang mencekam melanda segenap alam.
kala makhluk itu datang menyerang dan mematikan.
Dia tak terlihat mata tak bisa diraba.
Namun sangat mengerikan seluruh manusia.”

Sebuah penggalan Lagu dari Raja Dangdut Indonesia Bapak Haji Rhoma Irama yang baru saja dibuat dikala kondisi karantina Covid-19.

Selain itu, salah satu public figure Indonesia yaitu Pandji Pragiwaksono pernah mengatakan dalam video YouTube nya yang berjudul “Tempaan Bernama Korona”, bahwa setiap kita menerima kesusahan, atau kita terkena tempaan, kita harus bisa melihat dari sisi lain bahwa ada peluang dibalik tempaan atau cobaan yang kita terima.

Salah satu perinsip hidup dari Pandji Pragiwaksono yaitu Prinsip Keris, yes benar Keris sebuah benda tajam yang banyak digunakan bangsa Indonesia dizaman dahulu untuk mempertahankan diri. Perinsip Keris yang dijelaskan oleh Pandji bahwa kita harus bisa menerima bahkan mencari tempaan. Karena Keris tidak ada yang jadi dalam sebuah tempaan.

Tidak ada besi yang sekali ditempa langsung jadi Keris.

Lalu besi yang dijadikan Keris merupakan besi pilihan, bahkan konon legendanya besi yang dijadikan keris merupakan logam dari meteor yang jatuh ke Bumi. Namun, yang perlu kita tahu bahwa bahan mentah sudah pasti bahan yang berkualitas.

Dalam prosesnya bahan mentah logam pilihan tersebut dimasukkan ke tungku hingga panas lalu dikeluarkan terus dihajar atau di tempa sampe pipih, lalu masuukan lagi ke tungku sampai panas dan diulang berkali-kali hingga besi nya solid, baru dibentuk dan diukir yang indah. Jadi Ketika kita mendapatkan tempaan atau cobaan itu tandanya kita menjadi orang pilihan, dan karena kita pilihan maka kita yakin pasti bisa melawati tempaan atau tantangan yang datang, karena kita tau kita sedang dipersiapkan untuk menjadi Keris yang Indah dan Sakti.

Tempaan akan datang berkali-kali, dengan adanya tempaan akan membuat kita menjadi lebih baik lagi, karena kita pengen sakti dikemudian hari.

Jika di Indonesia kata “Keris” merupakan sebuah benda tajam sakti yang dibentuk melalui tempaan Panjang, kalau dikaitkan dengan kondisi yang terjadi saat ini akibat Wabah Virus Corona (Covid-19) adalah “Krisis”. Krisis yang terjadi bukan hanya dalam hal Kesehatan dan keselamatan manusia, namun juga dalam hal ekonomi. Banyak bisnis yang kurang berjalan baik di awal tahun 2020 bahkan ada juga yang terpaksa harus tutup yang dikarenakan wabah virus corona (Covid-19) ini.

Namun ada juga bisnis yang justru dapat mengambil keuntungan disaat-saat seperti ini, sebut saja bisnis farmasi yang dimana setiap orang jadi lebih peduli dengan Kesehatan. Jika dilihat awal mulanya kemunculan Covid-19 berasal dari Wuhan, China pada Desember 2019. Negeri Tirai Bambu tersebut bahu membahu dalam menangani Covid-19. Sementara dalam peribahasa China mejelaskan kata “Krisis” disebut “Wei Ji” Kata 危 机 Wei Ji tersusun atas dua suku kata / morfem / kompenen yaitu 危 Wei dan 机 Ji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun