Menginjak bangku perkuliahan, banyak sekali mahasiswa apalagi maba yang masih bingung dengan lingkungan maupun system yang ada di perkuliahan. Mengingat kehidupan perkuliahan yang berbeda 180 derajat dengan kehidupan ketika SMA/SMK. Belum lagi adaptasi pada lingkungan perkuliahan yang tentu saja lebih complicated dari sebelumnya. Adaptasi pada lingkup pertemanan yang Dimana banyak bertemu dengan orang-orang  baru yang berasal dari daerah yang berbeda-beda setiap orangnya. Kemudian juga beradaptasi dengan keadaan dan situasi baru yang menuntut untuk lebih mandiri dalam melakukan segala hal. Terkhusus untuk anak Rantau yang sudah rela berjuang untuk pindah dari zona nyaman di rumah sendiri yang akhirnya harus mau tak mau belajar untuk hidup lebih mandiri dari sebelumnya.
Sistem akademik di dunia perkuliahan juga ternyata lebih sedikit kompleks jika dibandingkan dengan jenjang Pendidikan sebelumnya. Mulai dari cara agar bisa mendapatkan nilai semaksimal mungkin, jadwal perkuliahan yang sering berubah-ubah dalam kurun waktu yang singkat dan juga berbagai macam tugas kuliah yang sangat kompleks serta sangat jarang ada di SMA/SMK. Contohnya eperti membuat makalah penelitian, karya ilmiah, laporan penelitian dan banyak juga tugas praktik lapangan. Tidak lupa dengan beberapa kuliah umum seperti mengikuti seminar-seminar, workshop, dan juga sosialisasi yang tentu saja wajib untuk di ikuti oleh seluruh mahasiswa. Belum lagi presensi yang bisa bilang cukup ribet karena biasanya presensi perkuliahan diambil sesuai dengan ketentuan dosen masing-masing mata kuliah itu sendiri.
Di dunia perkuliahan total keseluruhan nilai per-semesternya yang bisa didapatkan mahasiswa disebut IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif. IPK atau nilai indeks ini didapatkan dari nilai rata-rata yang diperoleh dari seluruh mata kuliah dari perkuliahan di awal hingga akhir. Pada umumnya nilai dari sebuah mata kuliah akan berkisar antara A hingga E. Nilai A ini biasanya dikonversi ke nilai 4.0, B biasanya dikonversi ke nilai 3.0, nilai C ini biasanya dikonversi ke nilai 2.0, nilai D ini biasanya dikonversi ke nilai 1.0, dan nilai E ini biasanya dikonversi ke nilai 0.0.
IPK yang bisa dikatakan bagus dan aman biasanya berkisaran 3.0 sampai 4.0. Contohnya untuk mendapat predikat cumlaude, IPK semester mahasiswa tersebut harus diatas 3.0 di setiap semester nya dan tidak boleh dibawah itu. Oleh karena itu, berikut beberapa cara yang bisa diterapkan untuk para mahasiswa dalam mencetak IPK yang bagus dan tinggi di tiap semesternya.
- Aktif '
Aktif yang dimaksud adalah mahasiswa hendaknya mampu menjadi anggota kelas yang aktif ketika berada di dalam kelas. Untuk menjadi mahasiswa yang aktif bisa dengan cara sering bertanya kepada dosen mengenai materi yang sedang disampaikan. Bisa juga dengan cara ikut andil ketika sesi diskusi diadakan pada saat dosen memberi ruang diskusi serta memberikan tanggapan mengenai topik yang dibicarakan. Dengan begitu, dosen akan dapat mengenali mahasiswa tersebut karena keaktifan yang tadi sudah diterapkan.
- SKSD
SKSD kepanjangan dari Sok Kenal Sok Dekat atau Sokab adalah sebutan untuk sikap atau perilaku yang ramah seolah-olah sudah berteman sejak lama padahal nyatanya tidak sedekat itu. SKSD diperlukan apalagi untuk mahasiswa yang baru saja menginjak bangku diperkuliahan untuk menggait perhatian teman baru agar dapat berkenalan dan lebih dekat dengan cepat. SKSD sendiri juga dapat berguna untuk menambah realasi yang berguna untuk kedepannya dalam mencari informasi yang berguna di kampus. Karena mengingat lingkup kampus yang luas maka relasi atau hubungan yang lebih luas juga diperlukan untuk mendapatkan informasi tersebut.
- On Time
Tepat waktu atau on time adalah salah satu sifat yang sangat disukai oleh dosen. Tepat waktu Ketika masuk kelas, karena ada beberapa dosen yang tidak suka dan juga memberikan sanksi yang serius bagi mahasiswa nya yang telat salah satu nya dilarang untuk mengikuti kelas tersebut sampai selesai.
Tepat waktu dalam mengumpulkan tugas juga harus diutamakan. Baik itu tugas fisik mauapun non fisik. Banyak sekali mahasiswa yang meremehkan tentang hal ini, dan berakhir tugas tersebut tidak diterima lagi dengan dosen karena keterlambatan dalam  pengumpulan yang nantinya akan berpengaruh pada nilai tugas dan IPK semester.
- Attitude yang baik
Pada zaman sekarang, banyak sekali mahasiswa yang mengabakan hal remeh berikut. Memiliki attitude yang baik terhadap sesame terlebih kepada dosen akan memberikan nilai yang baik dimata mereka. Kebanyakan dosen di Indonesia sangat mengutamakan mahasiswa yang memiliki attitude dan sopan santun yang tinggi ketimbang d=mahasiswa yang hanya memiliki nilai bagus tetapi minim attitude. Dengan hal kecil tersebut, tentu saja akan mempengaruhi semua yang nantinya akan terjadi kedepannya.
Itulah tadi beberapa tips untuk mahasiswa agar bisa mendapatkan IPK yang memuaskan di setiap semesternya. Dengan IPK yang tinggi mahasiswa tentu saja bisa mendapatkan banyak benefit yang akan menguntungkan untuk kedepannya, seperti mudah mendapat beasiswa dan dapat lulus dengan predikat pujian atau cumlaude.Â