Aroma tanah yang menyeruak dalam dada membawa kenangan yang seringkali tidak ingin kita ingat.
Aroma tanah kala hujan adalah ingatan tentang kebahagiaan yang seringkali tidak ingin kita hapus.
Rintiknya seperti air garam yang akan dituang pada luka yang masih nganga.
Rintiknya adalah kebahagiaan tetumbuhan hijau dan bunga-bunga merah.
Yang mati, akan terganti
Yang tumbuh, semakin meninggi sebentar, lalu mati.
Foto: Travelerbaper_
Lokasi foto: Mantar, Sumbawa Barat, NTB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!