Persiapan
Perjalanan ke Sukabumi akhirnya terlaksana. Empat hari sebelum perjalanan, tiket dipesan secara online. Sebaiknya, beli di web KAI karena ada diskon channel. Selain itu, belinya jauh-jauh hari agar lebih banyak pilihan bangku (ngga cuma yang sisa aja). Pastikan juga waktu dan tempat keberangkatan serta kepulangan. Setelah itu, pastikan kode pembayarannya benar. Ini dilakukan untuk mencegah pembelian tiket yang salah, seperti tanggal, waktu, atau tempat keberangkatan.
Â
Bogor: Sabtu, 17 Oktober 2015
Hari yang ditunggu datang, sejak pagi saya sudah berangkat dari rumah. Saat itu, saya berangkat dari Stasiun Tebet sekitar Pkl06.00. Sekitar waktu itu, ada 3 kereta ke Bogor. Kedua teman saya berangkat dari Depok. Sekitar pkl07.00 lewat (banget), kereta sampai di Stasiun Bogor. Nah, berhubung sudah cetak tiket dari jauh-jauh hari. Jadi, tidak terburu-buru sampai di stasiun. Kami cukup santai pagi itu.
Sekitar pkl07.30, kereta Pangrango datang dari Sukabumi di Stasiun Paledang, tapi masuk Stasiun Bogor dulu untuk pembersihan. Jadi, kami tidak bisa langsung naik dan harus menunggu. Berhubung belum sarapan, saya beli ketupat tahu plus telor di tempat makan dekat Stasiun Paledang, seharga Rp10.000. Kedua teman saya sudah beli makanan di Depok.
Â
Pemandangan pertama yang tersaji berupa pemandangan yang umum terlihat, seperti permukiman penduduk. Baru hampir setengah perjalanan, baru tersaji pemandangan gunung dan sawah. Ada persawahan yang hijau, tapi tidak sedikit lahan yang kering.
Â
Sukabumi
Kali ini, kereta mengalami ketelatan. Sekitar pkl10.30, kereta sampai di Stasiun Sukabumi. Berhubung waktu yang sempit, perjalanan kali itu tidak terlalu banyak dan fokus pada tujuan awal—kulineran. Perjalanan pun dimulai berdasarkan tulisan orang-orang di berbagai blog yang disesuaikan budget dan keinginan tempat yang ingin dikunjungi. Berikut ini tempat tujuan saya.
1. Bubur Bunut
Awalnya, pengen bubur bunut yang banyak dibahas para bloger. Namun, kami nyasar ke arah alun-alun. Jadilah, makan bunut di Jalan Siliwangi. Tampilan dan harganya tidak jauh berbeda dengan bunut yang seharusnya kami datani. Nah, karena tidak suka bubur, akhirnya saya minum jus stroberi yang ternyata dapat menganjal perut sampai sore.