Mohon tunggu...
Fingga Martin
Fingga Martin Mohon Tunggu... Penulis - Penyair Jalan

CP: fingga.martin86@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Menitip Bayang

22 Januari 2020   20:57 Diperbarui: 22 Januari 2020   21:08 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Aku melihat langit,

          bermandi bintang tanpa rembulan.

               "Ya, rembulan."

          Aku bergumam.

          

          Saat teringat kembali tarian cahayanya,

          Di sela jemari malam,

          Memenuhi rongga hitam,

          Menyirami gulita, 

          Entah kapan.

          

Dan di antara jutaan gemintang,

Aku menggantungkan cita dan cinta.

Kepadamu,

Teruntuk Dia,

Dan serpihan sketsa.

Sejak belantara nyaris putus asa.

(Maaf, aku tak menyediakan tempat penitipan bayang. Apalagi kusam dan usang) 

***

Sukabumi, 22 Januari 2020

Fingga

Ba'da magrib

"Senyum hangat dari udara dingin"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun