Mohon tunggu...
Finda Rhosyana
Finda Rhosyana Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia yang bercita-cita ingin jadi jurnalis

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

UN, SBMPTN, Kegagalan Hingga Jatuh Pada Pilihan Terbaik di Tahun Berikutnya (Part 1)

8 Desember 2017   09:36 Diperbarui: 8 Desember 2017   09:53 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Brave your self. The real examination will come!!

Tanggal itu adalah hari pertaruhan. Persiapan selama ini saya rasa cukup menjadi bekal untuk saya bertarung dengan soal-soal ini. Yaks, saya jalani ujian itu dengan lancar dan berhati-hati.

Sebulan penantian sudah ditunggu! Setelah hari pertaruhan itu, saya tak membuka lagi soal-soal itu, tak berniat pula mengetahui kunci jawabnnya. Satu-satunya yang saya lakukan hanya memulangkan segala urusan kepada Allah swt, saya pasrah. Bagaimana hasilnya saya yakin itu adalah yang terbaik. Kalau tidak lulus tahun ini, itu berarti Allah ingin aku kerja lebih dulu. Supaya nanti punya uang dan bisa kuliah di Jawa di kampus yang sesungguhnya aku mimpi-mimpikan selama ini. Ya, terus berpikir positif, berkata yang baik-baik dan menghargai yang telah terjadi. Itu semua akan membuat hati selalu bahagia.

"MOHON MAAF, PESERTA ATAS NAMA FINDA RHOSYANA DENGAN NOMOR PESERTA *********
DINYATAKAN TIDAK DITERIMA PADA SBMPTN 2016
JANGAN PUTUS ASA DAN TETAP SEMANGAT !!!"

Galau? Of course!

Namun, aku yakin. Ini bukanlah akhir dari segalanya. Esok akan lebih baik.

Barang kali jalan takdirku bukanlah di UI atau UNJ, namun sebuh tempat yang sejak lama telah aku rindukan. Yang kelak, semoga bisa benar-benar menjadi masa depanku. Kini, aku harus mencari uang, Kawan. Memangnya mau apa lagi ya? Hahaha. Aku harus membanting tulang agar bisa sekolah lagi di tempat yang ku inginkan. Allah pasti simpan rencana baikknya untukku. Aku yakin itu!

Bagaimana pun, aku telah merasakan manisnya madu restu kuliah dulu. Meskipun kini aku belum berhasil, setidaknya aku tidak punya lagi rasa sakit hati terhadap orang tuaku.

Ya, karena kita hidup tidak hanya untuk hari ini. Maka, bijaksanalah. Aku insaf karena telah menjadi si penikmat masa ini yang tak pernah memikirkan tujuan hidup. Aku sudah dewasa kini. Sangat memalukan bila masih saja jalan di tempat. Penting menentukan visi kita kedepan!

Intinya saat teman-teman SBMPTN nanti, pikirkanlah pilihan yang realistis bagi teman-teman, bukan pilihan yang membuat teman-teman akan gagal, memang faktor lucky.Optimis boleh, tapi realitislah karena kita hidup di dunia nyata, bukan dongeng!

Terima kasih sudah membaca, semoga ya bisa menjadi inspirasi, bukan sok memotivasi atau menggurui, saya hanya ingin berbagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun