aku masih selalu merindukan mu..
Walaupun harus penantian ku terasa menjadi tak berarti..
Sering jiwaku merasakan gelisah yg membuat hati ini semakin terluka..
Namun apalah arti sebuah kenangan lalu kujadikan gambaran dalam hidup..
Mungkin tak seharusnya cinta yg telah berlalu mash kusimpan jadik sejarah.
Karna selama ini kau masih saja takpernah menganggapku ada dihatimu..
Kangen kanlah wahaiku sayang.
Rindui aku dalam ingatan mu..
Karna saat ini aku berharap kau dapat mengerti tengtang senandu rindu yg ukir lewat kata syairku..
Aku harap hati mampu merasakan.
Karna semakin lama
jiwaku terasa lemah dan tak berdaya...
Lemah atas ketiadaan rasa dihatimu.
Sehingga ku mampu bernafas di dalam satu harapan yg tiada pasti...
Hadirlah sayang.
Walau hanya sekejap mata didalam impianku..
Agar kurasakan damainya bunga bunga tidur malamku..
Mungkin kau takan pernah tau.
Sejujurnya disetiap kegelapan aku selalu menyepi didalam kelamnya
kesunyian
kesendirian
dan juga kesedihan..
Sayang....
Begitu dalam lautan cintamu.
Hingga kau tenggelamkan aku dalam duka dan air mata yg menghanyutkan ku kedalam puing puing cinta yg tiada bermakna..
ingin rasanya cinta yg tlah usai ku rajut kembali.
Tapi apalah daya hatiku terasa lemah untuk ku gapai cintamu kembali..
Sungguh aku rapuh..
Bahkan aku rasa tak ada lagi sinar redup yg dulu pernah menyinari disaat aku masih kau rindukan.
Dan yg kurasa saat ini
hanya sebuah harapan hampa yg membuat jiwaku semakin menjadi rapuh dan terpuruk..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H