Mohon tunggu...
Fina Nurjannah Umbola
Fina Nurjannah Umbola Mohon Tunggu... -

embun yang menyejukkan, jingga yang menenangkan, segaris merah di Timur pemberi harapan | penulis dan director Film (mimpi besarku) dan selalu berproses

Selanjutnya

Tutup

Drama

Bunda Selingkuh... Ayah...

2 September 2013   13:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:29 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore yang sendu, selepas lelah dengan segala pekerjaan di kantor, Nuga pulang ke peraduan dengan baju yang masih rapih dengan sedikit bau keringat. Sedangkan istrinya, Nina sudah pulang kerja terlebih dahulu dan sedang menyiapkan makan malam untuk keluarga baru yang kecil itu. “asslamu’alaikumm, ayah pulang Bund”. Nuga dengan suara manja dari balik pintu dapur kecil mereka. “wa’alaukum salam ayah”, dengan mematikan kompor Nina berjalan menghampiri suaminya sambil menyium tangan lelah sang suami. “masak apa Bund, baunya enak”, “masak makanan kesuakaan ayah nih, udang asam manis”, Nina berucap sambil mengambil tas kantor di tangan Nuga. “udah bunda siapin air anget buat ayah”, “Makasih sayang”, Nuga mengecup mesra kening Nina. Kemudian Nuga hilang di balik pintu dan Nina kembali menyiapkan masakkan yang sudah di masak.

Nuga, sosok suami yang sempurna di mta Nina. Lelaki yang bertanggung jawab dan sangat sabar dengan kondisi keluarga mereka, sudah setahun menikah akan tetapi belum di titipkan karunia dari Sang Maha. Keluarga mereka begitu harmonis. Tak ada hari yang terlewatkan tanpa ucap sayang dan kecup mesra Nina ke Nuga atau juga sebaliknya. Sampai-sampai seakan-akan pasangan yang paling bahagia adalah mereka berdua.

Saat makan malam selesai, Nina membersihkan dapur dan Nuga sedang membantu Nina mencuci piring kotor bekas makan malam mereka. “ayah, habis ini ada kerjaan lagi enggak? Ayah hari ini sepertinya capek, cepet istirahat yaa sayang”, Nina bergumam dari sisi tempat cucian piring. Nuga menoleh dan bergumam “ enggak kok Bund, kita malam ini bisa tidur lebih awal biar rezeki besok makin banyak”. Senyum manis pun tersirat di bibir dua pasangan muda ini. Selesai membersihkan dapur, mereka pun membersihkan diri untuk segera mengistirahatkan tubuh yang hampir satu siang tadi berkutat dengan segala pekerjaan di kantor.

Tubuh pasangan muda ini sudah nyaman di atas perbaringan. Nina selalu berada di sisi kiri Nuga dan tidur di bahu kuat Nuga. Malam pun begitu dingin. Mereka berlabuh ke pulau mimpi masing-masing. Tiba-tiba Nina tersadar dan meneteskan air mata di bulat indahnya. Sambil memandang ke arah Nuga, Nina berbisik “maaf” kemudian mengecup kening sang suami. Nuga masih terdiap terpaku.

Sebelum Nina terbangun, ternyata Nina bermimpi bertemu dengan mantan kekasihnya dan berpelukan sambil saling berucap “ kita balikkan yaa sayang”. Nina merasa sangat bersalah dengan mimpi yang tersirat itu. bisa-bisanya dia masih memimpikan sosok yang dulu pernah bertahta di hatinya, padahal... Nuga, lelaki yang kini serangjang dengannya adalah lelaki yang di berikan Tuhan untuknya, dan Nuga sangat sempurna.

“maaf Yah, Bunda selingkuh di mimpi tadi”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun